Penulis : Fairus – Editor : Sukri
Samarinda, infosatu.co – Kebutuhan utama selain air dan fasilitas infrastruktur menuju Desa Muhuran, masyarakat desa juga mengeluhkan pasokan listrik yang terbatas di desa Muhuran, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara ini yang hanya menyala selama kurang lebih tujuh jam, antara pukul 17.30 hingga 23.00 Wita
Desa yang terletak tiga kilometer dari ibu kota kabupaten Kukar, Tenggarong keadaannya seperti terisolir, dari catatan infosatu.co ada 25 desa selain desa Muhuran yang belum menerima pasokan listrik penuh dari PLN.
Saat ditemui disela-sela kesibukannya di jalan Basuki Rahmat Samarinda, Rabu (30/10/2019) sore, Manajer Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) PLN Kaltim Rahmatan menjelaskan desa muharan termasuk dalam program lembaga pembangunan hutan desa (LPHD) punya potensi besar untuk selain sektor pertanian dan perikanan.
Daerah gambut yang luas juga dapat dimanfaatkan. Rahmatan menjelaskan Desa Muhuran sudah masuk di rencana Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ditahun 2021, hanya di perjalanan pembangunannya ada larangan untuk membangun PLTD.
“Jadi kami rencanakan akan bangun Pembangun Listrik Tenaga Surya (PLTS) disana dan bisa di support dengan PLTD untuk kehandalan. Kita akan bangun tower menuju desa muhuran, “ucap Rahmatan.
Ia,menambahkan, untuk saat ini listrik Desa Muhuran akan menjadi prioritas PLN, design sudah disiapkan. Dari 237 desa didaerah Kukar sudah ada 212 yang menerima pasokan listrik dari PLN secara penuh, sedangkan 25 desa lain termasuk Muhuran masih berlistrik tapi mandiri atau menggunakan genset.
“Saat ini masih pra design. Skala prioritas karena secara rasio Kukar sudah terlistriki semua. Walaupun masih ada 25 desa yang belum ada aliran listrik,”paparnya.
“Jadi re design, kami akan siapkan rencana baru. Kami sudah usulkan ke pusat, nanti setelah ada hasilnya baru kami eksekusi, “tambah Rahmatan.
PLN Kaltim sendiri dikatakan Rahmatan sudah mengusulkan di tahun 2020 desa Muhuran akan teraliri listrik.
“Mudahan di 2020 bisa kita eksekusi. Periode revisi biasanya Desember, “jelasnya.
infosatu.co,sempat berkunjung beberapa hari lalu bersama tim Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) dan rombongan Humas Pemprov didampingi Kasubbag Publikasi Biro Humas Setdaprov Kaltim Inni Indarpuri ke desa Muhuran, sempat berbincang dengan Kepala Desa Muhuran Akhmad Nur.
Akhmad Nur, menjelaskan sudah mengajukan perihal keluhan masyarakat Desa Muhuran terkait pasokan listrik yang sangat terbatas ke pemerintah Kabupaten maupun Provinsi Kaltim. Dirinya hanya berkata ditahun 2020 nanti akan masuk pasokan listrik dan air bersih didesanya, namun tak kunjung ada hingga sekarang.
“Dijanjikan 2020 masuk listrik dan air bersih, mulai 2008 sampai sekarang tidak ada, “ungkapnya
Dirinya hanya menyesalkan lambannya respon dari pemerintah untuk masalah listrik ini, apalagi Desa Muhuran sudah termasuk desa yang memilik tata ruang, hasil pertanian dan perikanan juga cukup bagus potensinya.
“Yang paling agak ketinggalan adalah listrik. merasa ketinggalan dari desa-desa lainnya, Jembatan Martadipura sudah tersambung, kemudian kami dijanjikan teraliri listrik dari PLN, “ucapnya.
Di desa seluas 5640 hektare ini masih banyak potensi yang ada seperti dalam jasa lingkungan, dari desa yang lain Muhuran masih sangat asri serta hutan yang masih sangat terjaga dari enam desa di Kukar yang sudah mempunyai tata ruang sendiri untuk membangun desanya.