infosatu.co
Samarinda

Masuki Oktober, Unmul Mulai Lakukan PTM

Samarinda, infosatu.co – Perguruan Tinggi Universitas Mulawarman (Unmul) akan mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan Oktober 2021 ini.

Hal itu disampaikan langsung oleh Rektor Unmul Masjaya di Faculty of Public Health Kompleks Unmul, Kamis (7/10/2021).

“Insyaallah bulan Oktober ini kita akan mulai melaksanakan PTM, namun masih menggabungkan tatap muka dan daring sesuai syarat yaitu dengan kapasitas 50 persen,” ungkapnya.

Bulan Oktober ini Unmul akan mulai menggelar PTM pada mahasiswa sekitar Samarinda lebih dulu. Sedangkan mahasiswa dari luar Samarinda bisa melaksanakan secara daring.

“Ini karena level Kota Samarinda sudah melandai betul, terima kasih Pak Wali Kota Samarinda. Kita berdoa semua kabupaten/kota di Kaltim segera melandai,” ujarnya.

Menurutnya, PTM merupakan imbauan Kementerian untuk semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Akan tetapi, tetap disesuaikan dengan kondisi perguruan tingginya dan tentu harus memperhatikan beberapa persyaratan.

Secara keseluruhan kata Masjaya, dosen Unmul yang sudah divaksin sebesar 80 persen. Sedangkan mahasiswa yang sudah divaksin sekitar 30 persen.

“Masih banyak yang belum divaksin sehingga vaksinasi ini sangat dibutuhkan. Saya bersyukur karena hari ini turun 5.000 dosis vaksin dari Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto,” bebernya.

Disinggung apakah Unmul sudah memenuhi lima persyaratan untuk PTM, Masjaya menegaskan bahwa pihaknya sedang merencanakan tahapan dan seluruh rangkaian untuk memulai PTM.

“Nanti yang mau tatap muka tetap di PCR oleh klinik kami kemudian satu minggu ke depan akan dievaluasi, kalau pelaksanaannya bagus saja maka akan dilanjut. Kita tidak boleh lengah apalagi terlalu bereuforia terutama ketika masuk kampus. Dengan begini, saya kira tatap muka dapat berjalan secara efektif dan normal lagi,” urainya.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menjelaskan bahwa PTM dapat dilaksanakan untuk wilayah yang statusnya di bawah level 3.

“Selain itu, diperbolehkan tatap muka dengan lima persyaratan. Pertama, dosen dan guru sudah divaksin. Kedua, harus ada izin dari wali murid. Ketiga, menggunakan separuh kapasitas ruangan. Empat, menggunakan separuh dari waktu kegiatan. Kelima, menggunakan kurikulum darurat,” terangnya.

Beberapa daerah di Kaltim lanjut Hadi, sudah bisa melaksanakan PTM. Namun dengan catatan, tetap memperhatikan persyaratan yang berlaku.

“Silakan dicoba lima persyaratan itu, perguruan tinggi silakan. Untuk SMA akan kita evaluasi dari lima persyaratan itu, saya kira sejauh ini hampir semua guru sudah vaksin,” tegasnya. (editor: irfan)

Related posts

Presiden PKS dan Jurnalis Kaltim Bermain Mini Soccer, Kampanyekan Gaya Hidup Sehat

Adi Rizki Ramadhan

HET Dikeluhkan Distributor Beras di Samarinda: Petani dan Pelaku Usaha Semakin Terjepit

adinda

Pesona Tari Hudoq di Pembukaan EBIFF 2025, Makna Mendalam Budaya Dayak

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page