infosatu.co
DPRD BONTANG

Marak Kasus Bunuh Diri di Bontang, Perlu Penanganan Khusus

Ketua DPRD Kota Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam

Bontang, infosatu.co – Angka kematian dengan kasus bunuh diri di Kota Taman dinilai meningkat. Sebab, tahun 2020-2021, sebanyak lima kasus dinyatakan bunuh diri.

Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menyatakan salah satu faktor yang memicu untuk bunuh diri diakibatkan stres dan kesulitan ekonomi sehingga memunculkan masalah rumah tangga.

“Pikiran bunuh diri bisa dialami siapa saja. Terlebih dengan adanya Covid-19, banyak yang mengalami gangguan kesehatan, masalah kejiwaan dan stres berat atau tekanan batin,” ungkapnya saat ditemui awak media di Gedung Sekretariat DPRD Bontang, Senin (29/3/2021).

Politikus Golkar itu menyatakan, jika perlu penanganan khusus agar tidak terulang lagi kejadian dengan kasus bunuh diri.

“Bukan di Bontang saja, di Indonesia kasus bunuh diri kerap sering terjadi,” ucapnya.

Faiz sapaan akrabnya meminta agar Pemkot Bontang bersama pihak terkait dapat bekerja sama jika ada melihat indikasi terkait perilaku yang mencurigakan untuk segera diantisipasi.

“Saling kerja sama dengan pemuka agama untuk memberikan siraman rohani, serta keluarga melihat ada kerabat yang frustasi bisa didekati dan dinasehati,” terangnya.

Selain itu, berbagi cerita akan mengurangi beban tekanan batin serta mengeluarkan isi hati juga sangat penting apalagi di situasi sulit seperti ini.

“Bontang sendiri tidak memiliki rumah sakit jiwa (RSJ), makanya perlu keterbukaan dan coba berbagi permasalahan yang ada ke teman dekat terutama orang tua agar bisa diatasi,” pungkasnya.(editor: irfan)

Related posts

Arfian Arsyad Mengapresiasi Rencana Pemerintah dalam Program Belajar Bahasa Inggris untuk Paskibraka

Asriani

Enam Fraksi DPRD Bontang Menyetujui Raperda RPJMD 2025-2029, PDIP dan PKB sampaikan Beberapa Catatan

Asriani

Fraksi PKS bersama Nasdem Beri Delapan Catatan dalam RPJMD Bontang 2025-2029

Asriani

You cannot copy content of this page