infosatu.co
PEMKOT SAMARINDA

M. Barkati Singgung Kadis yang Belum Mengirimkan Petugasnya ke Command Center

Penulis : Lydia – Editor : Putri

Samarinda, infosatu.co – Menanggapi beberapa OPD yang belum mengirimkan call taker-nya ke Diskominfo. Wakil Walikota, Muhammad Barkati mengharapkan dukungan dari pihak-pihak terkait.

“Sudah 2 minggu command center launching. Namun secanggih apapun teknologi dan dengan fasilitas yang ada, tidak akan bisa berjalan tanpa didukung SDM yang ada. Kita ini dituntut dalam teknologi. Namun jika tidak mengikuti zaman, kita akan ketinggalan,” ucapnya saat rapat koordinasi perangkat daerah di Command Center Diskominfo, Rabu (30/10/2019).

Mungkin banyak yang salah paham dengan command center ini. Namun yang harus diingat adalah Command Center hanya menjadi fasilitas yang bertujuan mempermudah permasalahan masyarakat, baik bencana bantuan apapun yang sifatnya darurat agar bisa dikoordinasikan secepatnya di Command Centre.

“Pekerja kita semua dari OPD dan aparat, contohnya yang bisa menghubungi kepolisian ya hanya polisi. Misalnya lagi kebakaran, ada petugas damkar yang bisa dihubungi untuk langsung ke lokasi. Jadi jika ada instansi lain disini akan lebih mudah berkomunikasinya,” jelasnya.

Barkati menegaskan pemahaman untuk seluruh OPD, bahwa Diskominfo tidak membawahi hanya saja selalu standby 24 jam yang memfasilitasi menjadi penghubung antara masyarakat dan instansi terkait.

“Percuma jika kita siapkan fasilitasnya, jika tidak didukung. Untuk perwakilan OPD, tolong sampaikan kepada Kadis. Jika ada kepala OPD yang tidak mendukung fasilitas ini, itu membuat kita bertanya-tanya. Padahal fasilitas sudah disiapkan,” tegasnya.

“Jadi kadis itu sudah harus siap 24 jam untuk melayani masyarakat. Jika kadis terganggu dengan laporan masyarakat tentang bencana, maka harus dievaluasi,” sambungnya.

Barkati berkeinginan command center ini sebagai pusat komando yang dibangun murni untuk pelayanan masyarakat. Salah satunya adalah pelayanan 112.

“Ini bukan hanya kebakaran, tapi perampok, kriminal, atau yg butuh mobil jenazah akan dilayani disini. Selama ini saya lihat yang lebih aktif adalah relawan. Relawan tiap hari ada. Masyarakat lbh enak minta bantuan ke relawan,” tuturnya.

“Kita harusnya malu, relawan tidak digaji. Tapi kita yang digaji. Disana kerja disini juga kerja cuma beda tempat dan tugas. Diharapkan kadis di kirim surat untuk mengirimkan petugasnya disini. Kemana-mana pak Walikota mensosialisasikan 112 ini. Sedangkan pelayanan kita seperti ini, seharusnya apa yang pak Walikota harapkan bisa segera dilaksanakan,” katanya.

Sehebat apapun program dan keinginan Walikota. Tidak akan berjalan baik, jika tidak didukung oleh aparat dan OPD lainnya.

“Kita bersama-sama dalam jangka beberapa bulan ini semua OPD sudah familiar dengan 112. Apa yang kita rencanakan untuk kepentingan masyarakat, jadi apa yang kita bangun tidak terkesan sia-sia. Anggaran mahal tapi tindak lanjutnya tidak ada,” ucapnya.

112 akan dijadikan satu-satunya panggilan darurat di Indonesia. Diharapkan saling mendukung dan berkoordinasi. OPD tidak terlepas dengan OPD lain.

“Kita saling membantu agar apa yang diharapkan mampu menjadi pelayan terbaik untuk masyarakat,” tutupnya.

Related posts

12 Kubik Sampah Diangkut dari SKM, Andi Harun Serukan Aksi Nyata Jaga Lingkungan

infosatu

Inspektorat Samarinda Gerakkan OPD Sambut Kampanye Antikorupsi

Adi Rizki Ramadhan

Waode Rosliani: Banyak Warga Enggan Bawa Anak Berisiko Stunting ke Posyandu

Rosiana

You cannot copy content of this page