Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Aspek keamanan pangan untuk konsumsi masyarakat masih terbilang rendah. Beberapa produsen nakal yang mengejar keuntungan semata tanpa memperhatikan keamanan pangan masih banyak ditemui.
Bahkan masih ada makanan yang beredar di masyarakat, pasar, super market dan sekolahan yang menggunakan bahan tambahan seperti pewarna atau pun pengawet berbahaya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPPP Bontang Debora Kristiani meluncurkan program Aksi Perubahan.
“Diharapkan melalui aksi perubahan ini dapat mewujudkan kepedulian dan kesadaran masyarakat. Program pangan berbasis pastisipasi gender bertujuan meningkatan ketahanan pangan Kota Bontang,” jelasnya via Whats App, Kamis (2/4/2020).
Ia menambahkan bahwa program ini difokuskan pada ibu rumah tangga (IRT) yang terlibat langsung dalam penyediaan pangan bagi keluarga.
“Kita berkerja sama dengan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di semua kelurahan dengan menggandeng IRT,” ujarnya.
Debora mengungkapkan, seharusnya program ini jalan awal Maret 2020. Namun terkendala karena adanya wabah Corona Virus Disease (Covid-19) di Bontang.
“Penundaan tersebut karena adanya wabah Covid-19. Jadi kita mulai diawal April 2020 ini, namun sebelumnya saya sudah memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu lewat grub Whats App tentang program Aksi Perubahan ini,” tandasnya.