infosatu.co
PEMKOT SAMARINDA

Longsor di Belimau Renggut 4 Nyawa, Pemkot Siap Relokasi Warga

Teks : Walikota Samarinda, Andi Harun Turut Hadir Dalam Proses Evakuasi Korban Longsor di Lempake

Samarinda, infosatu.co – Musibah tanah longsor yang terjadi di Gang Bulutangkis, Belimau Lempake, Samarinda kembali mengingatkan pentingnya kesadaran terhadap risiko bencana di kawasan lereng dan bekas tanah buangan.

Teks : Proses Evakuasi Korban Longsor di kawasan Pemukiman Belimau Lempake

Empat nyawa melayang dalam peristiwa tragis yang terjadi pada Senin, 12 Mei 2025, di kawasan permukiman Gunung Lingai.

Korban terdiri dari seorang ibu dan tiga anaknya, ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam rumah.

Sang ibu, Hamdana, pada Senin, 12 Mei 2025 ditemukan dalam posisi sujud, diduga baru selesai menunaikan salat subuh.

Menyusul kemudian, anak laki-lakinya Nasrul yang ditemukan dalam posisi baring, diduga korban baru saja pulang perjalanan dari Balikpapan.

Dalam evakuasi lanjutan yang dilakukan pada Selasa, 13 Mei 2025, ditemukan dua anak perempuan berusia 14 dan 17 tahun dalam posisi tertidur di kamar.

Pertolongan datang dari tim gabungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan relawan.

Mereka berjibaku dalam proses evakuasi yang terkendala banjir dan akses jalan yang tertutup.

“Senin itu kami baru bisa sampai lokasi sekitar pukul 09.30 karena banjir. Alat berat pun harus ditarik manual karena tidak bisa lewat,” kata Supriadi, petugas.

“Nah kalau hari ini, biar mempermudah evakuasi, jalan ini disiram air sama Damkar,” jelas Supriadi, yang juga operator PUPR.

Longsor diduga dipicu hujan deras yang mengguyur Samarinda sejak Minggu malam hingga Senin pagi.

“Air sudah muncul di sela-sela dinding rumah, itu tekanan dari dalam tanah. Sebenarnya tidak boleh sembarangan membangun rumah di kawasan seperti ini,” lanjut Supriadi.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, turut hadir dalam proses evakuasi dan menyampaikan belasungkawa mendalam atas peristiwa ini.

Pemerintah Kota Samarinda juga akan membantu relokasi sementara bagi lima kepala keluarga yang terdampak area longsor.

“Kami akan bantu sewa tempat tinggal mereka selama enam bulan. Keselamatan warga adalah prioritas. Kita akan jadwalkan untuk berkunjung ke keluarga korban,” tambah Andi Harun.

Andi Harun juga menegaskan bahwa wilayah tersebut merupakan zona rawan yang saat ini sudah dipasangi patok oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Samarinda (BPBD Samarinda) sebagai peringatan.

“Ini tanah lempung di bawah pasir, struktur seperti ini tidak cocok untuk permukiman. Kami sudah pernah peringatkan Lurah sebelumnya untuk tidak membangun di area ini,” katanya.

“Ya dulunya ini banyak pohon aren, tapi karena mau dijadikan pemukiman, ditebang,” ujarnya.

Diakui secara hukum maupun sosial ini merupakan hak warga untuk memanfaatkan tanahnya karena sudah memiliki SHM (Surat Hak Milik).

Namun diimbau agar tidak memaksakan lokasi seperti ini menjadi tempat pemukiman jika potensi bahayanya jauh lebih tinggi.

Material tanah dari lokasi longsor direncanakan akan dibuang ke lokasi pembuangan resmi milik pemerintah di kawasan Gunung Lingai, untuk menghindari penumpukan dan potensi longsor lanjutan.

Related posts

12 Kubik Sampah Diangkut dari SKM, Andi Harun Serukan Aksi Nyata Jaga Lingkungan

infosatu

Inspektorat Samarinda Gerakkan OPD Sambut Kampanye Antikorupsi

Adi Rizki Ramadhan

Waode Rosliani: Banyak Warga Enggan Bawa Anak Berisiko Stunting ke Posyandu

Rosiana

Leave a Comment

You cannot copy content of this page