infosatu.co
Diskominfo Kukar

Loa Kulu Siap Dukung Kemandirian Pangan Kukar Menuju IKN

Camat Loa Kulu, Ardiansyah

Kukar, infosatu.co – Camat Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Ardiansyah optimis menyambut peran strategis wilayahnya sebagai bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dengan sumber daya alam yang serba berkecukupan, kecamatan ini siap menjadi pilar penting dalam penyediaan pangan di IKN. Terutama melalui sektor pertanian yang menjadi potensi utamanya.

Kecamatan Loa Kulu memiliki kawasan pengembangan pertanian produktif dengan total lahan mencapai 1.216,7 hektare. Luasan kawasan itu telah diresmikan oleh Bupati Kukar Edi Damansyah beberapa waktu lalu.

Selain itu, kecamatan tersebut juga telah memiliki pabrik beras di Desa Loh Sumber yang menjadi fasilitas pelengkap rantai produksi sektor pertanian.

“Kami sudah memiliki pabrik beras dengan rantai produksi yang komprehensif,” kata Ardiansyah, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (12/10/2023).

Maka, pengembangan sektor pertanian menjadi salah satu fokus dalam menyambut IKN. Belum lagi, potensi sektor peternakan, perikanan dan perkebunan di Kecamatan Loa Kulu yang berbatasan langsung dengan wilayah IKN.

Oleh karena itu, upaya penguatan sumber daya manusia dari ketiga sektor itu juga menjadi prioritas untuk menopang penyediaan bahan pangan di IKN.

Dalam sektor perikanan, misalnya, ribuan keramba milik kelompok usaha bersama dan kelompok pembudidaya ikan sudah disebar di sepanjang perairan Kecamatan Loa Kulu. Adapun Desa Ponoragan menjadi pusat pembibitan ikan yang memberi kontribusi utama dalam pemasokan ikan ke Pasar Samarinda.

Selain itu, Loa Kulu juga sudah memiliki rumah produksi bersama (RPB) jahe di Desa Jonggon Jaya. RPB ini merupakan salah satu major project sentra UMKM yang diinisiasi oleh Kementrian Koperasi dan UKM untuk memberdayakan petani jahe Desa Jonggon Jaya dan sekitarnya.

“Ini semua kita siapkan untuk menjemput IKN. Karena, Kukar merupakan salah satu kabupaten penyangga IKN,” jelas Ardiansyah.

Ia berharap, pengembangan sektor-sektor tersebut dapat memberdayakan lebih banyak masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Kemudian, menjadikan Loa Kulu sebagai salah satu kontributor vital dalam membangun IKN.

Sebagai informasi, Kecamatan Loa Kulu memiliki luas wilayah mencapai 1.405,7 km2 yang terbagi dalam 15 desa. Berdasarkan sensus penduduk pata tahun 2020, jumlah penduduk di kecamatan tersebut mencapai 51.639 jiwa.

Pada masa penjajahan Belanda, Loa Kulu merupakan daerah penghasil batu bara dengan perusahaan bernama Ost Borneo Maatschapij (OBM) pada akhir abad ke-19.

Eksplorasi batu baru di Kacamatan Loa Kulu berakhir pada tahun 1970. Sejak itu, Loa Kulu yang semula ramai menjadi sepi ditinggalkan ribuan pekerja tambang.

Kendati demikian, potensi pertambangan batu bara di Kecamatan Loa Kulu masih cukup besar hingga saat ini. (Adv)

Related posts

Bupati Aulia Ajak Jurnalis Tak Hanya Penyampai Kabar, Tapi Juga Mitra Berpikir

Adi Rizki Ramadhan

Aulia-Rendi Fokus Layanan Kesehatan dan Infrastruktur Sejak Hari Pertama

Adi Rizki Ramadhan

Pemkab PPU Studi Tiru Mall Pelayanan Publik ke Kutai Kartanegara

Martinus

Leave a Comment

You cannot copy content of this page