Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Jabatan Ketua DPRD Bontang telah resmi digenggam Andi Faisal Sofyan Hasdam pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu. Politikus muda ini merupakan anak dari Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni.
Belakangan di masyarakat mulai berseliweran pertanyaan. Apakah ia bisa profesional dalam bertugas, ketika DPRD merupakan lembaga monitoring pemerintahan.
Menanggapi hal tersebut dalam liputan khusus bersama infosatu.co, Andi Fais sapaan akrabnya menyatakan bahwa dengan jabatan yang ia genggam saat ini malah mempermudah dirinya menyampaikan kritik kepada Pemerintah Kota Bontang yang kebetulan dikomandani oleh sang ibu.
Menurutnya menjadi Ketua DPRD Bontang itu lebih nyaman. Ketika ada hal yang tidak baik di pemerintahan, dirinya bisa langsung menyampaikannya kepada sang ibu, yang Wali Kota Bontang.
“Contohnya, ada pembangunan sarana infrastruktur yang tidak baik atau tidak dianggarkan, malah komunikasinya bisa lebih baik. Saya pikir ini bukan era marah-marah dipanggung politik. Saya sampaikan dengan baik dalam hubungan yang baik juga tentunya,” ungkapnya di Rumah Jabatan Ketua DPRD Bontang, tengah pekan tadi.
Sebagai Ketua DPRD Bontang dan Ketua DPD Golkar Bontang, tentu saja Andi Fais berkeinginan bagaimana pemerintahan berkinerja baik di mata masyarakat. Jadi jika ada masukan atau saran khusus terkait pembangunan, ia akan langsung sampaikan pada pemerintah.
“Malah setiap hari saya komunikasikan pada Wali Kota Bontang. Tolong tingkatkan gaji insentif si A, si B atau pun si C,” ungkap Fais.
Dengan terpilihnya Andi Fais sebagai Ketua DPRD dan Neni Moerniaeni sebagai Wali Kota Bontang, ia menyimpulkan bahwa dirinya bisa dengan mudah memberi masukan serta pandangan positif terhadap pembangunan Kota Bontang kepada pemerintah.
Komunikasi justru lebih baik karena terbuka saja semuanya. Bukan juga semua hal lantas disetujui. Dalam beberapa hal, bisa saja perbedaan.
Contoh pembangunan jalan lingkar tahun lalu. Pemkot mengajukan, namun dewan menolak karena tidak rasional. Memang sesuai visi misi, tapi apabila dianggarkan tahun depan lebih rasional, maka jangan memaksa tahun ini.
“Contoh-contoh seperti ini sering kami lakukan, kalau memang tidak baik menurut saya dan teman-teman pasti kita tolak dan sampaikan alasannya,” ucapnya.