
Samarinda, infosatu.co – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk tidak antikritik menyikapi penyampaian pendapat fraksi-fraksi yang didapat dari masyarakat langsung melalui reses.
“Kenapa fraksi-fraksi memberikan pendapat yang berbeda tentunya mereka mendapat informasi dari masyarakat langsung sehingga apa yang disampaikan ke pemkot perlu dievaluasi atau di-cross check,” kata Laila.
Hal itu ia sampaikan usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kota Samarinda Masa Persidangan II Tahun 2023 dengan agenda Persetujuan Bersama Antara DPRD Kota Samarinda dengan Walikota Samarinda terhadap Ranperda Tentang Pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2022 di Kantor DPRD Kota Samarinda, Selasa (20/6/2023) malam.
Ia menjelaskan, tidak antikritik itu maksudnya adalah apabila ada masukan-masukan maka harus saling mengevaluasi dan mengingatkan sesuai tugas dan funsgi keduanya, yakni bermitra antara pemkot dan legislatif.
“Mengenai hal-hal yang menurut kami kurang dan menurut wali kota sudah cukup tentunya kan kita harus duduk bersama menyamakan persepsi dulu. Menurut wali kota cukup dari sisi yang mana, dari fraksi-fraksi menyampaikan PA (pendapat akhir) dari sisi yang mana kan itu perlu disatukan dulu,” jelasnya.
Ia mengaku, meski dalam rapat tersebut wali kota menyampaikan bahwa secara global sudah baik, namun ada beberapa indikator yang menurut fraksi-fraksi itu berbeda.
“Kalau berpatok pada Perumda Varia Niaga kita mengatakan belum ada feed back yang diberikan terhadap pemkot, tapi kalau kita berpatokan pada Perumdam Tirta Kencana tentunya kan bertolak belakang,” tuturnya.
Maka dari itu, lanjutnya, semua perusahaan milik daerah perlu dievaluasi baik itu kinerja mereka atau tugas dan fungsi mereka sehingga dapat mecapai target.
“Kalau memang Perumda Varia Niaga terlalu berat untuk memayungi beberapa usaha ya pecah saja supaya bisa fokus. Misalnya fokus menghandle bapokting atau misalnya kerja sama dengan pihak ketiga ya silakan selama itu bisa menjadi PAD bagi pemkot,” sarannya.