Samarinda, infosatu.co – Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Timur menutup rangkaian Pelatihan Jurnalistik di Gedung Pramuka Samarinda, Minggu, 12 Oktober 2025.
Pelatihan yang diikuti 40 peserta dari seluruh Kwartir Cabang se-Kaltim ini menjadi wadah pembelajaran penting bagi generasi muda Pramuka dalam memahami dunia jurnalistik secara profesional.

Selama lima hari, para peserta dibekali berbagai pengetahuan dasar dan lanjutan mengenai jurnalistik, baik dalam bentuk teori maupun praktik lapangan.
Tiga lembaga besar turut ambil bagian memberikan materi dalam pelatihan ini, yakni TVRI, RRI, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Kolaborasi ketiganya menghadirkan suasana belajar yang interaktif, mempertemukan teori jurnalistik dengan praktik lapangan yang sesungguhnya.
Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi anggota Pramuka dalam mengembangkan kemampuan publikasi dan dokumentasi kegiatan kepramukaan secara kreatif, inovatif, dan sesuai kaidah jurnalisme.
Selain itu, pelatihan ini juga menanamkan pemahaman tentang etika dan kode etik jurnalistik dalam penyampaian informasi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, menekankan pentingnya memahami dunia jurnalistik sebagai keterampilan yang perlu terus diasah.
Menurutnya, jurnalistik bukan sekadar kemampuan menulis, tetapi juga seni dalam menyampaikan pesan secara berimbang dan bertanggung jawab.
“Jurnalistik adalah sebuah seni yang perlu diasah secara terus-menerus. Kita harus terus belajar dan belajar. Mulailah menulis,” tutur Faisal.
Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika Kwarda Pramuka Kaltim itu berpesan agar para peserta mampu menjadi corong informasi yang baik di lingkungan masing-masing.
Ia menegaskan, seorang humas atau penyampai informasi publik harus mampu menjaga akurasi dan etika dalam setiap karya yang dipublikasikan.
“Kita ini adalah wajah lembaga. Maka jadilah humas yang bisa dipercaya, yang menulis dengan hati, bukan sekadar mengejar sensasi,” ujarnya menambahkan.
Menutup pesannya, Faisal mengingatkan para peserta agar tidak gentar menghadapi tantangan di masa depan.
“Jangan ragu dengan cita-cita, jangan ragu dengan masa depan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan, Agus Purnama, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membekali anggota Pramuka dengan keterampilan jurnalistik yang dapat diterapkan dalam kegiatan kepramukaan.
“Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membekali anggota Pramuka dengan pengetahuan penting dalam penulisan berita, fotografi, maupun videografi. Kami berharap peserta mampu mengembangkan publikasi dan dokumentasi kegiatan Pramuka secara kreatif, informatif, dan sesuai dengan kaidah jurnalistik,” ujar Agus.
Agus menambahkan, seluruh kegiatan pelatihan dilaksanakan di lingkungan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Timur, dengan sesi praktik di TVRI dan RRI Samarinda.
Selain itu, peserta juga menjalani kegiatan peliputan lapangan di Taman Cerdas Samarinda untuk menerapkan langsung teori yang telah mereka pelajari.
Kegiatan yang didanai melalui APBD Provinsi Kalimantan Timur tahun 2025 ini mencakup berbagai materi, antara lain penulisan ramah anak, teknik menulis laporan berbasis fakta, serta praktik menulis dengan gaya bertutur yang komunikatif.
Peserta juga diuji dengan standar ketuntasan minimal (KKM) 70 hingga 80.
“Semua peserta dinyatakan lulus 100 persen dan berhak mendapatkan sertifikat,” kata Agus.
Mewakili para peserta, Keitsha Athaya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas kesempatan mengikuti pelatihan tersebut.
Ia menuturkan bahwa kegiatan ini memberikan banyak pengalaman baru dan membuka wawasan tentang dunia media.
“Selama lima hari, kami mendapatkan banyak hal, mulai dari teknik menulis berita, wawancara, hingga praktik peliputan. Tidak hanya belajar menulis yang baik dan benar, tetapi juga belajar berpikir kritis dan kreatif,” ujar Keitsha.
Ia juga mengapresiasi kerja keras para pemateri dan panitia yang telah membimbing dengan sabar serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
“Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan agar semakin banyak anggota Pramuka yang memahami pentingnya publikasi yang beretika dan bermanfaat,” tutupnya.