
Kutim, infosatu.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur (Kaltim), menggelar sejumlah kegiatan kebudayaan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-26 Kutai Timur yang jatuh pada 12 Oktober 2025.
Perayaan ini tidak dibungkus sebagai seremoni tahunan belaka, melainkan ditata sebagai rangkaian aktivitas yang menonjolkan identitas daerah, partisipasi publik, dan ruang berekspresi bagi masyarakat.
Seluruh rangkaian berlangsung sejak awal Oktober dan berlanjut hingga akhir November 2025.
Dengan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Kutim serta pelibatan pelaku seni, komunitas kreatif, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas, perayaan tahun ini diharapkan menjadi penanda penting bagi penguatan kebudayaan lokal di tengah dinamika modernitas.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menuturkan bahwa seluruh agenda disiapkan untuk memberi ruang lebih besar bagi masyarakat, terutama generasi muda, agar dapat berperan dalam perayaan daerah melalui karya dan kebudayaan.
Kepada media ini pada Selasa, 10 November 2025, Mulyono menegaskan kembali arah peringatan tahun ini.
“HUT Kutai Timur adalah momentum untuk memperkuat jati diri daerah, mempererat silaturahmi antar masyarakat. Selain itu membuka ruang yang luas bagi seniman, pelajar, komunitas kreatif dan generasi muda untuk menampilkan karya terbaik mereka,” kata Mulyono kepada Infosatu.co pada Selasa, 11 November 2025.
Menurutnya, Kutim bukan hanya bertumpu pada potensi sumber daya alam, melainkan juga memiliki kekayaan budaya yang terus tumbuh melalui berbagai komunitas dan sanggar seni.
Karena itu, rangkaian kegiatan tahun ini dirancang untuk mendorong interaksi budaya yang lebih hidup serta menjembatani generasi lama dan baru dalam ruang kreatif yang inklusif.
Sejumlah kegiatan utama akan digelar sepanjang November. Di antaranya:
Festival Magicland Kutim ke-2, pada 15–17 November 2025 di Kawasan Polder Ilham Maulana, Sangatta.
Acara ini bakal menampilkan tari kolosal Magicland, penganugerahan Anugerah Kebudayaan Kabupaten, penyerahan hadiah Kirab Budaya, serta pentas seni daerah. Perpaduan antara unsur tradisi dan pendekatan kreatif kontemporer menjadi ciri utama festival ini.
Pameran Miniatur Sejarah Nabi dan Rasul, berlangsung 17–22 November 2025 di Masjid Agung Al-Faruq, Sangatta.
Pameran ini menghadirkan miniatur perjalanan hidup para Nabi dan Rasul, memberi pengalaman visual sekaligus edukatif.
Kegiatan tersebut menyasar pelajar, keluarga, dan masyarakat umum untuk mengenal nilai sejarah keagamaan secara lebih dekat.
Festival Seni Budaya Kutim, digelar 21–23 November 2025 di Alun-Alun Sangatta. Acara ini menjadi puncak perayaan kebudayaan dengan menampilkan seni tari, musik tradisional, teater, sastra, serta kolaborasi lintas sanggar dan komunitas budaya.
Festival ini dicanangkan sebagai ruang besar bagi keberagaman ekspresi seni yang hidup di Kutim.
Festival Musik Anti Narkoba, pada 28–30 November 2025 di Kecamatan Bengalon.
Festival ini mengangkat kampanye sosial bertema “Generasi Sehat, Generasi Berprestasi” dan mengajak kaum muda menjauhi narkoba melalui ekspresi musik kreatif.
Sebelumnya, Disdikbud telah menggelar Kirab Budaya HUT Kutim pada 19 Oktober 2025 di Sangatta.
Kirab ini menghadirkan karnaval budaya, parade busana tradisional, serta atraksi seni dari berbagai sanggar dan komunitas.
Partisipasi dari seluruh kecamatan di Kutim menjadikan kirab ini simbol persatuan di tengah keberagaman budaya daerah.
Mulyono menambahkan bahwa seluruh kegiatan hanya dapat terlaksana melalui kerja bersama berbagai pihak, mulai dari pelaku budaya, lembaga seni, organisasi kepemudaan, pondok pesantren, sekolah, hingga masyarakat secara umum.
Dukungan lintas sektor tersebut, menurut dia, menunjukkan bahwa semangat kebudayaan di Kutim tidak pernah surut. (Adv).
