Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bontang akan lakukan perbaikan (rehab) tujuh jembatan kayu. Rehab harus dilakukan lantaran sampah terhambat dan menumpuk di pondasi jembatan.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kadis PUPR Bontang Tavip Nugroho di Jalan KS Tubun disela-sela inspeksi mendadak (sidak) bersama Komisi III DPRD Bontang, Selasa (28/7/2020).
“Saya ingin memperbaiki jembatan kayu yang ada kakinya menjadi jembatan dengan rentang panjang tanpa kaki,” jelasnya.
Diketahui, ada tujuh jembatan kayu yang telah dilirik Dinas PUPR Bontang. Namun pihaknya masih melakukan survei untuk menentukan jembatan mana yang akan menjadi prioritas perbaikan.
“Saya lihat ada sekitar tujuh jembatan kayu di Bontang ini, namun dari teman-teman DPRD juga sempat membeberkan jika di daerahnya terdapat jembatan kayu. Kemungkinan ke depan akan kami lakukan perbaikan di tiga jembatan terlebih dahulu,” urainya.
Ia mengaku jika tidak bisa memperbaiki semua jembatan kayu dalam waktu bersamaan karena melihat anggaran yang ada.
“Tidak mungkin menuntaskan 100 persen mungkin hanya 50 persen dulu. Jembatan ulin yang memang banyak sampahnya akan kami dulukan. Sekarang ini tim konsultan sedang bergerak melakukan peninjauan untuk mengetahui mana yang harus diprioritaskan seperti jembatan kayu di daerah Bontang Kuala dan Rusunawa Api-Api,” katanya kepada infosatu.co.
Disinggung terkait anggaran untuk satu jembatan, Tavip membeberkan anggarannya diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
“Kita masih persiapkan perencanaannya, actionnya di 2021,” tegas Tavip.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina turut mendukung rencana perbaikan yang dilakukan pihak PUPR.
“Saya dukung, setidaknya bisa mengurangi dampak banjir di Bontang,” kata Amir.