Kukar, Infosatu.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menargetkan pada tahun 2024 mendatang angka prevalensi stunting di Kabupaten Kukar akan turun hingga 14 persen.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kertanegara Sunggono dalam kegiatan rembuk stunting di Ruang Merak, RSUD AM Parikesit, Rabu (16/11/2022).
Diketahui pada tahun 2022 ini Pemkab Kukar telah berupaya menurunkan angka prevalensi stunting hingga mencapai angka 19,24 persen dari tahun sebelumnya di angka 20,44 persen.
Untuk mencapai angka 14 persen sebagaimana target yang ditetapkan secara nasional, Pemkab Kukar akan melakukan kebijakan strategi penurunan angka stunting dan pencegahan stunting di desa-desa.
Sunggono mengatakan, pihaknya telah melakukan pembagian kewenangan penanganan stunting mulai dari tingkat kecamatan hingga desa dan kelurahan.
“Pada tingkat kecamatan, koordinasi dipimpin oleh camat untuk memfasilitasi pertemuan secara berkala, memberi dukungan dalam pemantauan dan verifikasi data, serta dukungan pendampingan pelaksanaan kegiatan,” tegas Sunggono.
Pada tahun 2022 Pemkab Kukar menetapkan 19 desa sebagai lokasi fokus (lokus) penanganan dan pencegahan stunting. Sementara pada tahun 2023 Pemkab Kukar menetapkan 21 desa menjadi lokus penanganan dan pencegahan stunting.
Sunggono berharap, rembuk stunting tersebut dapat mendorong upaya penanganan dan pencegahan stunting secara konvergensi sesuai dengan rencana dan terukur.
Rembuk stunting diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama dalam upaya penurunan stunting hingga mencapai 14 persen.
Selain Sekda Kukar, rembuk stunting tersebut menghadirkan narasumner Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Sunarto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kukar Martina Yulianti, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Adinur.
