Samarinda, infosatu.co – Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan mempersempit ruang pelaksanaan sosialisasi perencanaan konsolidasi pertanahan Kota Samarinda di sejumlah rukun tetangga (RT) Kelurahan Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu.
Hal itu diungkapkan anggota Tim Koordinasi Pengembangan Konsolidasi BPN Samarinda Sabiis saat diwawancarai usai sosialisasi perencanaan konsolidasi pertanahan Kota Samarinda di aula Kantor Kelurahan Sidodadi, Samarinda, Kamis (26/10/2023).
“Melihat respon masyarakat yang sangat kontra terkait program ini, kami putuskan sosialisasi berikutnya dengan cara mendatangi tiap-tiap RT,” jelasnya.
“Nanti ada tiga RT, 31, 32, dan 33. Semoga dengan forum yang lebih kecil, kita bisa menyampaikannya dengan baik. Sebab, mereka yang dominan pada diam-diam saja. Jadi, kita tidak tahu mereka setuju apa tidak,” sambungnya.
Sosialisasi perencanaan konsolidasi itu meliputi status rumah. Kemudian, jumlah anggota keluarga yang nantinya akan disesuaikan ketika ada proyek infrastruktur yang berlangsung. Dari data itu bisa menjadi acuan dilakukannya evakuasi sementara bagi warga.
Sabiis lantas menjelaskan munculnya kontroversi yang mendorong BPN mempersempit ruang pelaksanaan sosialisasi perencanaan konsolidasi pertanahan Kota Samarinda. Menurutnya, alasan warga karena trauma terhadap program normalisasi sungai beberapa waktu lalu.
Dalam pelaksanaan proyek itu, warga tidak menerima ganti rugi meski lahannya dipakai untuk pelebaran jalan.
“Kalau dilihat dari pihak kontra, alasan mereka memang tidak ingin kejadian sebelumnya terulang. Kemudian, mereka juga menolak apabila lahan mereka digunakan,” jelasnya.
“Padahal sudah dijelaskan bahwa nanti akan diatur apabila ada lahan yang terpakai, itupun hanya kisaran 10 meter persegi saja,” sambungnya.
Penataan ini nantinya meliputi pelebaran jalan, perbaikan sistem drainase, pembangunan lahan terbuka hijau. Selain itu, area taman bermain anak, pusat kesehatan, dan infrastruktur yang mendukung kesehatan masyarakat lainnya.
