Samarinda, infosatu.co – Komisi III DPRD Kota Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan perhatian serius terhadap potensi kerusakan struktur bangunan Big Mall usai dua kali mengalami kebakaran.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar.
Ia menyampaikan kekhawatiran mengenai kemungkinan melemahnya struktur baja atau besi dalam bangunan akibat suhu ekstrem saat kebakaran terjadi.
Menurutnya, dampak kebakaran tidak hanya terlihat di permukaan tapi bisa mengancam kekuatan fondasi bangunan jika tidak diperiksa secara menyeluruh.
“Karena setelah kebakaran kemarin, tentu saja beberapa bagian tembok mengalami suhu panas ekstrem. Ada kekhawatiran bahwa struktur baja atau besi di dalamnya bisa melemah,” ujarnya.
Komisi III DPRD Samarinda pun meminta agar hasil evaluasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera disampaikan, agar pihaknya dapat turut mengawal proses perbaikan oleh manajemen Big Mall.
“Tapi karena sudah ada koordinasi dengan Dinas PUPR, nanti kami juga akan meminta hasil evaluasinya agar bisa turut memantau langkah-langkah perbaikan dari pihak manajemen,” tambah Deni.
Tak hanya soal struktur, Komisi III DPRD Samarinda juga memberi catatan khusus terhadap sistem mekanikal elektrikal (ME) bangunan. Deni menekankan pentingnya pengujian standar dan kejelasan sistem keamanan teknis di seluruh bagian mall.
Selain itu, percepatan pengurusan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) juga didorong agar operasional Big Mall memiliki kepastian dari sisi legalitas sekaligus menjamin keselamatan pengunjung.
Di akhir, Deni menegaskan bahwa keselamatan publik harus menjadi pertimbangan utama dalam setiap langkah perbaikan dan operasional pusat perbelanjaan tersebut.
“Tadi kami tegaskan, jika itu sampai terjadi lagi, kami akan memberikan rekomendasi kepada pimpinan daerah untuk melakukan penutupan operasional Big Mall. Ini sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat dan tanggung jawab atas keselamatan publik,” tutupnya.
