infosatu.co
DPRD BONTANG

Komisi III DPRD Bontang Tinjau Banjir di Jalan Aswawarman

Penulis: Lydia – Editor: Irfan

Bontang, infosatu.co – Komisi III DPRD Bontang melakukan peninjauan terkait banjir sedalam 20-30 sentimeter di Jalan Asmawarman pada Senin, (22/6/2020).

Dikatakan Lurah Telihan Hamdani, setiap hujan deras yang melanda Bontang pasti mengakibatkan banjir di Jalan Asmawarman.

“Genangannya 20-30 sentimeter dari telapak kaki. Jalan dari arah turun terminal yang harusnya melandai namun ternyata di sisi tengah malah ada cekungan,” jelasnya di lantai 2 Kantor Lurah Telihan.

Lalu dijelaskan Hamdani, drainase di sisi kiri dan kanan sudah kurang berfungsi. Bahkan menurutnya hanya berfungsi sekitar 30-40 persen saja.

“Harusnya sebagai drainase bisa membawa air langsung ke sungai yang ada di dekat jembatan. Arahannya ada dua, dari sebelah kiri di Jalan Asmawarman bisa ke jembatan. Sedangkan di kanan harusnya bisa masuk melalui jembatan yang ada di Jalan Pontianak,” jelasnya.

Namun lebih lanjutnya, kondisi tidak seperti itu. Bagian sebelah kiri ini struktur jembatannya terlalu banyak diubah oleh masyarakat, ada yang permanen dan juga untuk kontrol.

“Tapi ternyata tidak bisa dimasuki yang akhirnya banyak terjadi endapan-endapan di bawah jembatannya. Belum lagi jika ada bangunan yang halaman depannya sampai menutupi bagian parit, sehingga air tidak bisa langsung kearah sungai besar,” urainya.

Sementara di sisi kanan yang melewati Jembatan Pontianak itu level paritnya salah. Seharusnya air bisa lari kearah tersebut, namun air dari sana malah lari ke sini. Inilah yang membuat kondisi Jalan di Asmawarman semakin parah.

Dalam permasalahan ini, Dinas PU dan Komisi III sudah melakukan pengecekan ke lapangan. Hasil dari pengecekan tersebut yakni Jalan Asmawarman akan ditingkatkan, peningkatan yang pertama yaitu lebar jalan akan ditambah.

Kemudian jalan akan dilevelkan dari mulai turun terminal ke titik banjir, sehingga tidak ada lagi cekungan ditengah-tengah. Lanjut Hamdani, drainase akan dilevel ulang lagi.

“Semua warga yang membangun drainase di atas parit akan ditertibkan. Dengan harapan jika jalanan sudah dibuat seperti itu dan level drainase sudah bagus, maka sudah tidak ada kumpulan air yang tergenang di Jalan Asmawarman,” paparnya.

Diakui Hamdani, pihak Komisi III sudah sepakat karena ini merupakan usulan warga yang kesekian kalinya, warga meminta Dinas PU dan Komisi III untuk benar-benar mengawal kegiatan tersebut.

“Teman-teman Komisi III akan mengawal langsung pelaksanaan kegiatan rehab jalan tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang Abdul Malik menyatakan bahwa drainase di Jalan Asmawarman terkesan sempit. Daerah milik jalan cukup luas, namun secara ringkas pokok masalahnya adalah banjir.

Kata politisi PKS ini, air yang mengalir terfokus pada satu titik yaitu di cekugannya. Namun inti dari monitor lapangan ini bahwa sudah ada perencanaan peningkatan lebar jalan.

Hanya saja, skala peningkatan badan jalan tersebut terhambat karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, terutama Bontang.

“Kita kawal terus karena kawasan ini merupakan wilayah padat, bahkan keluhan ini sudah berjalan selama dua tahun. Sebenarnya pemerintah sudah menindaklanjuti perencanaan dan penganggaran. Namun ketika mau dieksekusi dananya malah direlokasi untuk pandemi,” tutupnya kepada infosatu.co.

Related posts

Arfian Arsyad Mengapresiasi Rencana Pemerintah dalam Program Belajar Bahasa Inggris untuk Paskibraka

Asriani

Enam Fraksi DPRD Bontang Menyetujui Raperda RPJMD 2025-2029, PDIP dan PKB sampaikan Beberapa Catatan

Asriani

Fraksi PKS bersama Nasdem Beri Delapan Catatan dalam RPJMD Bontang 2025-2029

Asriani

Leave a Comment

You cannot copy content of this page