Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Komisi I DPRD Bontang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMPN 1 Jalan Kapten Pierre Tendean Bontang Kuala terkait pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan (daring).

Ada sekitar kurang lebih 10 siswa yang masih kesulitan belajar dengan metode daring. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPRD Bontang Maming mengatakan bahwa kendala yang dialami tersebut berupa paket data.
“Tujuan sidak ini untuk mengetahui kendala apa saja yang dialami SMPN 1 Bontang terkait proses belajar mengajar lewat daring. Ternyata kendalanya di paket data, kami akan mencari solusi untuk mengatasi masalah ini,” ungkap politikus PDIP tersebut.
Nantinya, masalah ini akan dibicarakan secara internal agar bisa ditindaklanjuti. Menurut Maming, pembelajaran melalui daring ini tidak bisa diterapkan di semua sekolah.
Ia berpendapat bahwa semua sekolah yang ada di Kota Bontang harus distandarkan apabila pembelajaran daring ini berlanjut. Oleh karena itu semua sekolah harus memiliki unit peralatan seperti SMPN 1.
“Ini merupakan rekomendasi yang akan disampaikan pada pemerintah,” tegasnya.
Selain itu, pihak Komisi I DPRD Bontang juga memiliki wacana mendorong pihak bersangkutan untuk melakukan perbaikan fasilitas yang sudah rusak di SMPN 1 Bontang.
Lebih jauhnya, ia berpendapat bahwa server di SMPN 1 harus dikembangkan atau pun diupgrade dari pada melakukan pembagian handphone untuk masing-masing anak dianggapnya tidak terlalu efektif.
“Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan server di masing-masing sekolah dan juga alat inventaris sekolah. Nanti saat anak-anak lulus tidak bisa dibawa, hanya pinjam-pakai. Hal ini sama saja seperti buku di perpustakaan, intinya akan kami dorong di Komisi I,” ucapnya.