Penulis : Nada – Editor : Putri
Samarinda, infosatu.co – Keinginan Menteri Pertanian (Mentan) RI untuk membuat 10 kabupaten di Kalimantan Timur membuat kluster budidaya disambut baik oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim.
Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris DPKH Ir. Woro Triani yang ditemui tim infosatu.co di ruang kerjanya, Rabu (27/11/2019).
“Dari subsektor peternakan, kita sudah ditetapkan ada wilayah kabupaten/kota sebagai kawasan pengembangan ternak dengan komuditas tertentu,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, yang pertama untuk komuditas sapi ada di Berau, Kutai Timur, Paser, PPU, dan Kutai Kartanegara.
“Jadi 5 kabupaten yang sudah memiliki SK Mentan itu sudah menjadi kawasan pengembangan sapi. Tapi yang kami genjot saat ini ialah sapi dengan pola mini ranch dan ada 150 unit selama 5 tahun,” jelasnya.
Untuk kluster yang kedua, ada ayam buras. Pengembangan ayam buras ada di Samarinda dan Balikpapan.
“Kluster ketiga adalah pengembangan babi dan itu ada di Kutai Barat. Jadi ada 8 kabupaten/kota yang sudah ditetapkan sebagai pengembangan komoditas untuk sapi, ayam buras, dan babi,” paparnya.
Tersisa 2 kota saja yang masih dibuat kajiannya.
“Kota Bontang dan Mahulu. Nanti tahun depan hasilnya akan keluar untuk melihat kedua kota tersebut cocok untuk pengembangan apa,” katanya.
Woro mengaku, untuk Bontang sendiri, yang bagus untuk pengembangan sapi dan kambing.
“Di Mahulu, dulu pernah kita kaji untuk pengembangan babi. Tapi kita tunggu saja, tahun depan akan kita kaji lagi dan kita analisis lagi, potensi apa yang cocok sesuai dengan ekosistemnya dan geospasial. Hal tersebut akan kita lakukan bekerjasama dengan Universitas Mulawarman juga,” tutupnya.