
Samarinda, infosatu.co – Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Hasanuddin Mas’ud menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur jalan.
Hal ini khususnya di wilayah perbatasan Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu) demi kelancaran distribusi logistik dan konektivitas daerah.
Ia menargetkan jalur darat tersebut rampung pada 2026 agar masyarakat tidak lagi terisolasi, terutama saat terjadi krisis pasokan bahan pokok.
“Pak Gubernur memang merencanakan pembangunan di sana lebih banyak infrastruktur jalan. Harapannya, di tahun 2026 murni, ini sudah dijalankan,” ujar Hasanuddin di Samarinda, Jumat, 8 Agustus 2025.
Saat ini, kata Hasanuddin, warga Mahulu tengah menghadapi kesulitan mendapatkan pasokan bahan makanan.
Jalur darat yang rusak parah membuat distribusi logistik terhambat, sementara jalur sungai sebagai alternatif mengalami pendangkalan air. Akibatnya, proses pengiriman barang memakan waktu lebih lama.
“Kalau lewat sungai, kapal besar harus dilansir ke kapal kecil, ini makan waktu. Kasihan saudara-saudara kita di sana,” ucapnya.
Menurut Hasanuddin, keberadaan infrastruktur jalan yang memadai akan memangkas ketergantungan terhadap transportasi udara maupun jalur air yang tidak selalu dapat diandalkan, terutama pada kondisi darurat.
Ia mencontohkan, saat bencana atau kelangkaan bahan pokok, jalur darat yang layak akan mempercepat penyaluran bantuan.
“Kalau jalannya bagus, distribusi bantuan saat bencana akan lebih cepat, tidak tergantung lewat udara,” tegasnya.
Selain akses ke Mahulu, Hasanuddin mengungkapkan banyak ruas jalan di wilayah Kaltim yang rusak dan memerlukan perhatian serius, mencakup jalur menuju wilayah utara, barat, dan timur provinsi.
“Mau ke utara juga rusak, mau ke barat juga rusak, ke timur banyak rusak. Kita memang masih banyak kendala infrastruktur,” ujarnya.
Ia berharap program pembangunan jalan ini dapat dilaksanakan secara kolaboratif antara Pemerintah Provinsi Kaltim, pemerintah kabupaten, dan pihak swasta melalui kontribusi Corporate Social Responsibility (CSR).
Menurutnya, keterlibatan swasta akan mempercepat realisasi target.
Hasanuddin juga mengaitkan perbaikan jalan dengan upaya menjaga ketahanan pangan di daerah perbatasan.
Akses transportasi yang lancar akan memudahkan suplai kebutuhan pokok, mengurangi biaya distribusi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan kondisi geografis Kaltim yang luas dan sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Hasanuddin menegaskan bahwa infrastruktur jalan merupakan salah satu faktor penentu daya saing daerah.
“Jalan yang baik tidak hanya menghubungkan antarwilayah, tetapi juga menjadi jalur strategis perdagangan, pariwisata, dan keamanan perbatasan,” pungkasnya.