Jakarta,Infosatu.co. Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra ikut menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu teliti terhadap isi serta kualitas media Indonesia, hal ini dikarenakan jumlah media yang semakin bertambah, hingga saat ini jumlah media telah mencapai kisaran 47 ribu.
“Saat ini kurang lebih dari 47 ribu media ada di Indonesia, baik yang profesional maupun yang abal-abal. Dari jumlah itu, 43 ribu diantaranya adalah media daring,” kata Azra ketika menjadi pembicara dalam seminar di Hall Dewan Pers Jakarta, Jum’at (3/6/2022).
Prof Azra lebih menyoroti 43 ribu media daring yang ternyata diantaranya masih ada beberapa media abal-abal.
“Medianya abal-abal, penulisnya abal-abal, terkadang isinya juga abal-abal. Ini yang membuat repot banyak pihak,” ungkapnya.
Menurutnya jurnalisme haruslah berkualitas. Dengan selalu mengedepankan kualitas maka berita yang disampaikan pasti kredibel dan akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam seminar ini turut hadir Anggota Dewan Pers, Asmono Wikan yang menjadi salah satu pembicara. Asmono mengungkapkan saat ini pun telah banyak aduan pemberitaan yang masuk dalam Dewan Pers.
“Hingga saat ini semakin banyak sengketa pers atau pemberitaan yang diadukan kepada Dewan Pers, tapi di satu sisi ini merupakan hal yang baik karena publik mengakui keberadaan Dewan Pers, maka hal itu menunjukkan keberhasilan eksistensi lembaga tersebut,” ungkap Asmono.
Asmono pun berpesan kembali kepada masyarakat untuk memahami keberadaan atau kualitas media yang ada.
“Jika publik sudah tahu media yang tidak berkualitas, ya beritanya tidak usah dipercaya. Masih banyak publik yang percaya pada media yang tidak kredibel,” tegasnya.
Anggota Dewan Pers lainnya, A Sapto Anggoro ikut menuturkan untuk mendukung kredibilitas serta kualitas jurnalisme di Indonesia, Dewan Pers sedang berpacu untuk menjalankan beberapa program penting.
“Beberapa program penting yang sedang digarap oleh Dewan Pers, yakni survei indeks kemerdekaan pers, pendataan dan verifikasi perusahaan pers, pelatihan jurnalistik dan uji kompetensi wartawan, serta penyelesaian sengketa pers,” paparnya.