Makkah – Kementerian Agama melakukan upaya pemulangan lebih awal terhadap jamaah lansia dan disabilitas. Sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka dalam konteks jamaah haji.
“Kami sedang mengupayakan agar jamaah lansia dan disabilitas bisa dipulangkan lebih awal (tanazul) ke Tanah Air dengan mengisi kursi pesawat yang kosong saat pemulangan,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Ahad (2/7/2023).
Menjalani Wukuf di Padang Arafah
Menurut Hilman, setelah menjalani Wukuf di Padang Arafah, Mabit di Muzdalifah, dan Mina serta melempar jumrah Ula, Wustha. Aqobah jamaah kini berada di Makkah.
“Seluruh jamaah haji lansia dan disabilitas kini sudah kembali ke hotel asalnya masing-masing dan berkumpul bersama jamaah yang satu kloter (kelompok terbang),” ujarnya.
Hilman mengatakan, proses kepulangan jamaah haji gelombang pertama akan berlangsung mulai 4 Juli 2023 melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Penimbangan barang bagasi mulai ia lakukan pada 2 Juli 2023. Untuk jamaah gelombang kedua, akan mulai berangkat ke Madinah pada 10 Juli 2023.
“Alhamdulillah, bersama ini kami tegaskan kembali bahwa fase puncak haji di Armina hari ini sudah berakhir,” tandas Hilman.
Rencana Kepulangan Jamaah Haji
Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Haryanto mengatakan rencana kepulangan jemah haji Indonesia mulai dari 4 Juli, sebanyak 18 kloter.
Kloter pertama yang akan kembali ke Tanah Air yakni dari embarkasi Batam (BTH). Mereka akan terbang dari Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah pada pukul 00.05 waktu Arab Saudi (WAS).
“Setelah itu, menyusul jemaah haji dari embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) kloter 1. Terbang pada pukul 00.10 WAS,” ujarnya.