infosatu.co
TOKOH

Kepala BPMP Samarinda Tegaskan Teknologi Hanya Alat Bantu Bukan Penentu

Teks: Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Jarwoko.

Samarinda, infosatu.co – Google for Education menggelar lokakarya bertajuk “Cara Baru untuk Belajar” dengan tujuan menggiring transformasi pendidikan ke arah digitalisasi.

Dalam kegiatan tersebut Google for Education memperkenalkan Chromebook sebagai solusi transformasi digitalisasi dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Chromebook adalah jenis laptop baru yang dirancang untuk membantu menyelesaikan berbagai aktivitas dengan lebih cepat dan lebih mudah.

Hadirnya Chromebook yang disertai bermacam metode menjadikan banyak pekerjaan menjadi instan, mengundang berbagai spekulasi. Apakah ini mempermudah atau justru mengganggu produktivitas manusia.

Tak hanya itu, bersamaan dengan kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI), juga berpotensi membuat penggunanya kehilangan kemampuan dalam menyelesaikan masalah.

Berbagai unsur pengambil kebijakan, instansi vertikal, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dari 10 kabupaten/kota se-Kalimantan Timur (Kaltim) turut hadir dalam acara ini.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim Jarwoko menjelaskan bahwa pada dasarnya alat ini bersifat netral.

“Tergantung cara kita menggunakan, menurut saya alat tersebut justru menjadi alat bantu untuk kita mendapatkan pengetahuan. Tetapi sekali lagi itu hanya alat. Ketika seseorang setelah tahu tidak membuat perbaikan, ya tidak terjadi apapun,” ujar Jarwoko usai menghadiri lokakarya yang digelar di Hotel Aston Samarinda, Selasa (9/7/2024).

Ia menambahkan bahwa dalam dunia pendidikan, BPMP menyatakan dukungannya terhadap teknologi.

“Tentu hal seperti ini tidak bisa dihindari. Memang kita membutuhkan teknologi, bagaimana kecerdasan AI maupun segala kemudahan atau fasilitas yang diberikan oleh Chromebook tersebut justru membawa dampak positif bagi dunia pendidikan,” tutunya .

“Namun, saya tegaskan bahwa teknologi tidak bisa menggantikan manusia. Karena itu teknologi hanya mempermudah dan jangan sampai diprosesnya itu nanti menghilangkan nilai kemanusiaan,” tambahnya.

Jarwoko juga menegaskan pentingnya teknologi yang menunjang proses peserta didik. “Kalau ada teknologi, kemudian teknologi itu tidak menunjang proses peserta didik, maka itu harus diabaikan,“ lanjutnya.

Karena kontraproduktif. Yang dimaksud teknologi itu adalah yang membantu untuk mengembangkan kebutuhan peserta didik, serta yang bisa membuat aman, nyaman, dan menyenangkan. “Kalau makin stres, cemas, ya itu kontraproduktif,” ucapnya.

Menanggapi kekhawatiran terkait teknologi yang mengancam produktivitas manusia, Jarwoko menekankan bahwa kita tidak bisa terhindar dari teknologi.

“Sekalipun kita anti teknologi, kita akan ketinggalan zaman. Sedangkan basis kehidupan kita sudah segala digitalisasi. Yang terpenting adalah bahwa teknologi itu adalah alat bantu, dan utamanya adalah tetap manusia,” tutupnya.

Related posts

Prof Mahfud MD di Universitas Paramadina: Negara Tak Akan Bertahan Tanpa Hukum

Nur Alim

Topan Ginting: Dari Ajudan Kepercayaan Bobby Nasution, Menuju Pusat Kekuasaan dan Akhir Tragis di Tangan KPK

Dewi

Polres Kutim Raih Dua Penghargaan Zona Integritas dan Pelayanan Prima

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page