Dalam upaya melindungi kesehatan para jamaah, kementerian juga memberikan pedoman praktis tentang metode yang harus diikuti saat makan.
Pentingnya Melihat Label Makanan
Menurut Kementerian Haji, jamaah haji 1444 H/2023 M harus memperhatikan poin bahwa mereka tidak perlu membawa makanan dari negara mereka.
Saudi memastikan jamaah dapat menikmati banyak pilihan restoran di sekitar Masjidil Haram, Makkah. Tempat makan ini bisa memilih sesuai dengan selera umat Islam dari berbagai negara.
Dilansir di Saudi Gazette, Senin (19/6/2023), mereka juga mengingatkan jamaah akan pentingnya melihat label makanan kaleng. Jamaah harus memastikan isi dan tanggal kedaluwarsa produk makanan tersebut.
Kesehatan Jamaah Haji Prioritas Utama
Kesehatan jamaah haji menjadi prioritas utama, mengingat hal ini akan membantu mereka menjalankan ibadah dengan nyaman dan mudah.
Karena itu, perlu dan penting untuk memastikan keteraturan makanan utama, untuk memberi mereka kekuatan dan menghindari kelelahan.
“Peziarah harus menghindari makanan yang tidak biasa mereka makan sebelumnya. Jamaah juga perlu minum air yang cukup dan tetap terhidrasi, untuk menghindari dehidrasi,” kata Kementerian Haji dan Umrah Saudi.
Tidak hanya itu, mereka juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan diri, seperti memastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Menu-Menu Bercitarasa Nusantara
Tidak hanya mendapat jatah makan tiga kali dalam satu hari, menu-menu yang tersajikan pun ia upayakan bercitarasa Nusantara.
Berharap amaah dapat mematuhi ketentuan dan larangan hotel, seperti memasak di kamar hotel menggunakan alat penanak nasi listrik (rice cooker) atau alat masak sejenisnya.
“Larangan ini perlu memperindah dan memperhatikan jamaah untuk menghindari terjadinya akibat yang tidak semestinya,” ujar Juru Bicara PPIH Pusat, Akhmad Fauzin.
Ketentuan lain yang harus diperhatikan jamaah adalah tidak boleh menerima tamu di kamar hotel. Jamaah haji juga tidak boleh merokok, menjemur pakaian di kamar, serta menjaga kenyamanan dan ketenangan.