Kukar, infosatu.co – Dinas Pemuda dan Olahraga Kutai Kartanegara (Dispora Kukar) menjalankan program pengembangan Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM).
Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni mengatakan bahwa kegiatan itu diwujudkan melalui “Podcast Kewirausahaan”. Hal ini merupakan inisiatif pemerintah untuk membagikan cerita dan pengalaman menarik seputar kewirausahaan.
“Jadi memang di tahun ini yang jadi salah satu program pengembangan dari pelayanan klinik WPM itu dengan pelaksanaan podcast,” ujarnya belum lama ini.
Ali lantas menjelaskan alasan dipilihnya podcast dalam pengembangan klinik WPM. Menurutnya melalui podcast, visi, misi, tujuan, dan program dari pemerintah dapat disebarluaskan secara cepat dan kekinian.
“Karena memang podcast ini marak dilakukan oleh banyak orang, dan kami dari kepemudaan harus meng-update perkembangan demi pekembangan dan mengikuti tren dari anak-anak muda ini,” ungkapnya.
Karena memang, lanjut Ali, Dispora Kukar ini sasarannya adalah para kaum muda. Maka juga dituntut untuk mengikuti pola para kaum muda yang hari ini apapun kegiatannya itu selalu disosialisasikan melalui podcast.
“Sebab itulah kami mengambil podcast ini menjadi salah satu pengembangan dari klinik WPM,” terangnya.
Adapun target siaran dari “Podcast Kewirausahaan“ Dispora Kukar ini 10-12 episode dalam setahun. Untuk tayangan perdana akan menghadirkan Kadispora sebagai narasumber. Materi yang disampaikan tentang program-program di Klinik WPM.
“Karena menurut kami, ada kawan-kawan pemuda yang belum tahu dan memahami keberadaan klinik WPM. Makanya kami di podcast episode pertama untuk pengenalan WPM,” jelasnya.
Untuk siaran selanjutnya, Dispora akan menghadirkan pelaku-pelaku ekonomi penggiat UMKM binaan langsung dari Klinik WPM. Selain itu, para tokoh pemuda yang belum menjadi binaan Klinik WPM untuk menjadi narasumber.
Ke depan juga tidak menutup kemungkinan, “Podcast Kewirausahaan” Dispora Kukar juga akan menghadirkan stakeholder terkait yang selama ini keberadaannya mendukung program-program WPM.
“Dan banyak lagi hal-hal lain, karena kami tidak harus pakem seperti itu. Kami harus berinovasi dan selalu mengikuti perkembangan apa yang kita angkat terhadap klinik WPM itu dan menyesuaikan dengan kondisi anak-anak muda sekarang ini, makanya kita laksanakan podcast,” ungkap Ali.
Untuk teknis dari podcast tersebut, Dispora Kukar berkolaborasi dengan komunitas yang membidangi di bidang media sosial. “Kami tidak sendiri, kami melibatkan komunitas. Jadi, dampaknya bukan orang lain tapi anak-anak muda itu sendiri yang merasakan,” pungkas Ali. (Adv)