
Kukar, infosatu.co – Kelurahan Melayu Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berusaha meningkatkan pengelolaan bank sampah. Dalam waktu dekat, pihak kelurahan mencari lahan untuk tempat pengumpulan, pemilahan, daur ulang, serta memanajemen sampah kering sehingga memiliki nilai ekonomis lebih tinggi.
Sesuai target, lahan untuk bank sampah baru berhasil didapat tahun depan. Langkah selanjutnya adalah pembangunan dan dilanjutkan dengan operasional bank sampah. Tidak berhenti di situ, sumber daya manusia (SDM), manajemen hingga sarana dan prasarana juga disediakan.
Lurah Melayu Aditya Rakhman mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan peralatan pendukung bank sampah.
Peralatan itu seperti mesin penghancur dan mesin pencacah sampah. Nantinya, proses pengelolaan sampah dapat lebih maksimal dibandingkan sebelumnya.
“Rencana ini akan kami wujudkan segera setelah bank sampah yang baru beroperasi,” ujarnya, Jumat (20/10/2023)
Bank sampah, sebenarnya bukan hal baru di Kelurahan Melayu. Selama ini, sudah ada beberapa bank sampah yang berdiri di tingkat rukun tetangga (RT). Hanya saja, pengelolaannya belum maksimal lantaran perbedaan budaya dan kurangnya kesadaran warga.
“Ada 4 hingga 5 RT yang sudah memiliki bank sampah, tetapi lokasinya tersebar di daerah Gunung Sentul. Mayoritas warganya adalah transmigran,” kata Aditya Rakhman.
Namun, pegawai di Kelurahan Melayu tidak menyerah. Mereka tetap berkomitmen mengembangkan empat unit bank sampah yang sudah ada, yang masing-masing terletak di RT 47, 38, 42, dan 44.
“Kami percaya bahwa langkah pengembangan ini akan sangat membantu dalam mengelola sampah dan menjual hasil daur ulang,” tandasnya.
Lurah Melayu menambahkan, rencana pengembangan bank sampah tidak hanya bertujuan mengubah cara pandang warga terhadap sampah. Namun, juga sebagai langkah konkret meningkatkan pendapatan komunitas setempat.
“Bank sampah adalah solusi yang akan membantu warga meningkatkan pendapatan mereka dengan cara cerdas mengelola sampah,” ujar Aditya Rakhman. (Adv)