
Samarinda, infosatu.co – Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji menerangkan bahwa beberapa waktu lalu pihaknya melakukan kunjungan dan rapat bersama Pansus RUU IKN DPR RI di Jakarta.
“Saat ini pansus sedang bekerja secara maraton di DPR RI dan memang beberapa waktu yang lalu kita mengadakan rapat bersama anggota pansus di Jakarta,” ungkapnya.
Pada dasarnya, legislatif ingin keterlibatan masyarakat lokal dan pengusaha lokal dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Kaltim.
Pertama, jika dilihat dari segi tata kelola pemerintahan, sebaiknya dalam koridor IKN seluas 256 ribu hektare menjadi provinsi baru yang kemudian dikepalai oleh kepala daerah atau setingkat dengan gubernur.
“Di provinsi baru ini juga ada DPRD, seperti halnya di DKI Jakarta. Selain itu, di dalam provinsi IKN itu sekitar 56 ribu hektarenya dikepalai oleh Badan Otorita yang ditunjuk langsung oleh Presiden. Nah keinginan kita begitu,” ucapnya.
Bukan tanpa sebab keinginan itu diutarakan perwakilan Kaltim ini, namun karena akan ada konstituen atau pun masyarakat Kaltim yang ada di dalam IKN baru.
“Kemungkinan ada 300 ribu warga kita yang akan berpindah ke IKN, makanya kami berharap itu bisa disuarakan oleh pansus nantinya. Sehingga kita bisa mendapatkan wakil-wakil rakyat yang baru di dalam provinsi IKN tersebut,” tegasnya.
Kedua, berkaitan dengan rantai suplai baik itu bahan makanan mau pun bahan material untuk pembangunan IKN. Pihaknya menyuarakan ke pansus agar bisa menggunakan komoditi lokal terlebih dahulu.
Komoditi lokal dalam hal ini adalah para petani yang sudah bekerja dan mempersiapkan diri agar kinerjanya bisa digunakan pasca IKN baru berpindah ke Kaltim. Seno menegaskan agar pembangunan IKN baru dapat dilakukan oleh kontraktor lokal yang sudah mempunyai kualifikasi tertentu.
“Nanti kekurangannya bisa diambil dari luar, ini kan salah satu upaya agar para petani dan peternak di Kaltim sejahtera. Juga pembangunan IKN, kita berharap kontraktor lokal turut terlibat dalam pembangunan itu. Jangan hanya kontraktor besar yang diambil dari Jakarta,” harapnya. (editor: irfan)