Penulis : Yanti – Editor : Sukrie
Bontang,infosatu.co – Meningkatnya Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bontang membuat Pemerintah Kota Bontang memperhatikan secara serius dalam hal penanganannya.
Dalam hal tersebut, Walikota Bontang telah memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, khususnya Dinas Kesehatan, para camat, dan lurah, serta pihak rumah sakit se-Kota Bontang untuk rapat koordinasi terkait penanganan DBD dan Masalah penyebaran penyakit DBD di Kota Bontang belum lama ini.
Walikota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi terkait hal tersebut, dirinya juga meminta agar lurah setempat melakukan upaya pencegahan secara total.
“Kelurahan harus rutin menggelar program Jumat Bersih. Dengan melibatan masyarakat. Kemudian, penyaluran bubuk abate ke warga juga harus dikontrol, Jangan hanya diberikan saja, tapi dimonitor apakah betul-betul digunakan oleh warga,” ujar Neni.
Diketahui dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, Kelurahan Loktuan memuncaki posisi tertinggi wilayah terjangkit demam berdarah dengan 150 kasus. Kemudian menyusul Kelurahan Tanjung Laut Indah dengan 145 kasus.
Sementara itu, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kurun semester pertama 2019 di Kota Bontang meningkat drastis ketimbang tahun lalu. Dari periode Januari-Juli sudah terdatat 516 kasus demam berdarah. Tiga orang diketahui meninggal dunia akibat kasus ini.
Untuk itu Neni juga berpesan kepada masyarakat Bontang, untuk selalu mengawasi lingkungan sekitar, dan bisa dimulai dari diri sendiri.
“Jangan biarkan sampah menumpuk dan air tergenang, karena jentik serta nyamuk suka bersarang di tempat-tempat tersebut,” pesannya