Samarinda, Infosatu – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Kamaruddin menyebut inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda merupakan lengkah yang tepat.
Hal itu disampaikan Kamaruddin setelah menyaksikan langsung sidak yang dilakukan oleh TPID Kota Samarinda belum lama ini, Selasa (7/3/2023).
Ia mengatakan, pengendalian pemasaran barang kebutuhan pokok penting (bapokting) adalah sebuah langkah untuk mengetahui stabilitas harga dan ketersediaan barang yang diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadan hingga puncaknya di Hari Raya Idul Fitri.
“Perlu dipastikan bahwa harga dan ketersediaan bakpokting menjelang Ramadan dalam keadaan stabil sehingga masyarakat tidak dibebani oleh melonjaknya harga bapokting,” tutur Kamaruddin kepada Infosatu.co, Kamis (9/3/2023.
Dikatakannya, inspeksi mendadak itu pun untuk mengetahui mobilitas penyaluran bapokting serta hambatan-hambatannya serta mengetahui kelayakan bapokting.
Dalam inspeksi yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso itu, Kamaruddin mengaku stok bapokting di beberapa agen penyalur masih dalam kondisi stabil, baik harga maupun ketersediaanya.
Kendati demikian, politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu memandang pentingnya dilakukan pengawasan secara berkala, sebab biasanya di bulan Ramadan atau di hari-hari besar keagamaan harga bapokting sering dikendalikan oleh para penyalur.
Ia menegaskan jika terdapat penimbunan pada agen-agen bapokting, maka perlu ada langkah tegas dari Pemerintah Kota Samarinda.
“Pemerintah harus tegas. Harus ada sanksinya, jika ketahuan risikonya izinnya akan dicabut,” tegasnya.
Mengenai temuan ikan teri medan yang mengandung formalin di Pasar Segiri, pria kelahiran Kambutta ,Berau, 14 April 1967 itu pun meminta kepada pemerintah setempat untuk melakukan tracking terhadap penyaluran ikan teri dan memperketat pengawasan terhadap masuknya bapokting di Kota Samarinda.
