Samarinda, infosatu.co – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan tetap bertahan di peringkat kedua nasional dalam ajang penilaian keterbukaan informasi publik 2025.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, usai menghadiri malam penganugerahan keterbukaan informasi publik di Pendopo Odah Etam, Jumat, 3 Oktober 2025.
Faisal menjelaskan, Kaltim tahun lalu berhasil melonjak drastis dari posisi kedelapan menjadi peringkat kedua nasional.
Capaian tersebut diraih setelah melewati proses penilaian yang ketat oleh Komisi Informasi Pusat (KIP).
“Kalau target realistis tahun ini, kami ingin bertahan dulu di posisi dua. Karena mempertahankan saja sudah susah, apalagi naik ke peringkat satu. Tapi mudah-mudahan dengan data yang sudah kami lengkapi, hasilnya bisa lebih baik,” ujarnya.
Ia menuturkan, salah satu faktor penilaian tertinggi berasal dari transparansi data proyek besar daerah.
Tahun lalu, proyek RSUD AWS Samarinda menjadi salah satu contoh yang dilaporkan lengkap mulai dari proses pengadaan hingga laporan pertanggungjawaban.
“Pusat itu setiap tahun menambah bobot penilaian. Dua tahun terakhir, mereka minta data proyek besar dipublikasikan. Itu yang paling berat nilainya. Jadi memang tidak mudah,” katanya.
Selain kelengkapan data, faktor kehadiran pimpinan daerah dalam sesi wawancara dan presentasi juga memberi nilai tambah signifikan.
“Kalau gubernur atau wakil gubernur hadir, nilainya tinggi. Kalau sekda hadir, nilainya berkurang. Kalau hanya kominfo saja yang datang, makin kecil lagi,” katanya.
“Tahun lalu, alhamdulillah Pak Pj Gubernur hadir, begitu juga Pak Hadi Mulyadi sempat hadir. Itu yang membuat nilai Kaltim bagus,” jelas Faisal.
Menurutnya, proses pengisian data penilaian tahun ini sedang berlangsung dan akan segera ditutup dalam waktu dekat.
Hasil nasional biasanya diumumkan pada Desember, sementara sesi presentasi diperkirakan berlangsung November.
“Kami berharap tahun ini Pak Rudi (Gubernur Kaltim) atau Pak Seno (Wakil Gubernur Kaltim) bisa hadir langsung di presentasi nanti. Itu penting sebagai bukti komitmen pimpinan daerah dalam keterbukaan informasi publik,” pungkasnya.