Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mempercepat sejumlah langkah strategis untuk memastikan layanan kesehatan dalam Program Gratispol berjalan optimal.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim menegaskan bahwa pengadaan alat kesehatan (alkes), obat-obatan, hingga percepatan pembangunan infrastruktur empat rumah sakit provinsi dilakukan secara serentak sejak pertengahan 2025.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, mengatakan percepatan ini dilakukan untuk memperkuat kesiapan fasilitas kesehatan di tengah masih rendahnya jumlah peserta Gratispol yang terdaftar. Dari target 231 ribu peserta, baru sekitar 141 ribu warga yang masuk dalam pendataan hingga November 2025.
“Meskipun angkanya belum mencapai target, fokus kami bukan pada serapan anggaran, tetapi pada optimalisasi layanan. Yang penting goal pelayanan kepada masyarakat tercapai,” ujar Jaya, Rabu, 26 November 2025.
Ia menjelaskan rendahnya serapan anggaran tahun ini disebabkan oleh proses kerja sama administrasi dengan BPJS Kesehatan yang baru rampung pada pertengahan tahun. Alhasil, pembayaran layanan Gratispol baru dapat mulai dilakukan dalam periode Agustus-Desember 2025.
Meski begitu, Jaya memastikan seluruh peserta tetap menerima pelayanan sesuai hak mereka, khususnya di rumah sakit yang dinaungi Pemprov Kaltim.
Untuk memastikan efisiensi dan keseragaman harga, Dinkes Kaltim menerapkan sistem pengadaan satu pintu untuk seluruh alkes dan obat-obatan yang digunakan di rumah sakit provinsi. Bang
Dengan skema ini, empat RS rujukan provinsi RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), RSUD Kanuyoso, RSUD Korpri, serta satu RS rujukan lain akan berada dalam kontrol langsung Dinkes.
“Jika pengadaan dikelola satu pintu oleh Dinkes, maka harga dapat diseragamkan dan pengawasannya lebih mudah. Kami pastikan tidak ada disparitas harga di rumah sakit provinsi,” jelas Jaya.
Tambahan anggaran sebesar Rp3,5 miliar dialokasikan khusus untuk pemenuhan kebutuhan alkes tahun 2025.
Selain pengadaan alkes, percepatan infrastruktur rumah sakit provinsi juga menjadi fokus utama.
RSUD AWS ditargetkan selesai 100 persen secara fisik pada Desember 2025.
Sementara RSUD Kanuyoso tengah mempersiapkan pemenuhan alkes dan layanan jantung terpadu yang dijadwalkan beroperasi tahun depan.
“Layanan jantung terpadu ini akan menjadi salah satu layanan unggulan di RS Kanuyoso. Persiapan sudah berjalan,” ujarnya.
Di RSUD Korpri, pemerintah mempercepat penambahan ruang layanan, pembangunan gedung baru, penyusunan uji kelayakan, penyempurnaan masterplan, hingga penyusunan detail engineering design (DED).
Percepatan ini, menurut Jaya, menjadi fondasi penting untuk memastikan seluruh fasilitas mampu melayani peserta Gratispol secara maksimal.
Jaya menegaskan indikator keberhasilan Gratispol bukan semata-mata pada serapan anggaran, melainkan pada seberapa besar dampak layanan kesehatan bagi warga.
Ia memastikan setiap peserta mendapatkan pelayanan penuh meskipun proses administratif masih berjalan.
“Mutu layanan menjadi prioritas kami. Tidak harus serapan anggaran 100 persen, tetapi yang penting pelayanan kepada masyarakat tetap optimal,” tegasnya. (Adv Diskominfo Kaltim)
Editor: Nur Alim
