Samarinda, infosatu.co – Suasana meriah tampak menyelimuti Gedung Olah Bebaya, saat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kaltim menggelar peringatan Hari Anak Nasional ke-41 tahun 2025.

Bertemakan “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan ini diikuti sekitar 500 peserta dari berbagai sekolah, instansi, dan forum anak tingkat kabupaten/kota se-Kaltim.
Peringatan ini menjadi salah satu momen penting yang tidak hanya menjadi ajang ekspresi bagi anak-anak, tetapi juga refleksi atas peran orang tua, sekolah, dan pemerintah dalam memastikan hak anak terpenuhi secara menyeluruh.
Ditandai dengan penampilan seni budaya, pembacaan suara anak, dan pameran kreativitas, seluruh rangkaian berlangsung dalam suasana penuh semangat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita, menjelaskan bahwa format pelaksanaan tahun ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Jika sebelumnya pelaksanaan Hari Anak Nasional bersifat sentralistik di tingkat nasional, maka tahun ini digelar secara desentralisasi oleh masing-masing pemerintah daerah sesuai arahan Kementerian PPPA RI.
“Peringatan Hari Anak kali ini digelar secara desentralisasi. Kami mengundang sekitar 500 peserta, terdiri dari siswa TK hingga SMA serta forum anak kabupaten/kota. Ini bentuk partisipasi aktif yang menunjukkan anak bukan hanya objek, tapi subjek pembangunan,” ujar Noryani, Rabu, 30 Juli 2025.
Ia menyebutkan, Hari Anak Nasional yang ditetapkan melalui Keppres No. 44 Tahun 1984 memiliki makna mendalam dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak.
Anak perlu dibekali keimanan, kecerdasan, keterampilan, semangat kebangsaan, dan kesehatan jasmani agar tumbuh menjadi manusia yang berakhlak, budi pekerti luhur, serta siap menyongsong masa depan bangsa.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana penting untuk meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban anak, serta tanggung jawab sosialnya terhadap keluarga, masyarakat, dan negara.
Oleh karena itu, pendekatan dalam peringatan Hari Anak tak hanya menyasar anak-anak semata, tetapi juga membina kesadaran kolektif masyarakat dewasa.
“Tahun ini berbeda. Biasanya forum anak menyampaikan suara mereka langsung ke Presiden. Tapi sekarang kegiatan dilakukan oleh daerah masing-masing sesuai kondisi dan kapasitasnya,” jelasnya.
Noryani menambahkan bahwa pihaknya terus mendorong program dan kebijakan yang berpihak pada anak sebagai bentuk investasi jangka panjang bangsa.
Melalui peringatan ini, ia berharap masyarakat Kaltim semakin peduli pada proses tumbuh kembang anak dan membangun lingkungan yang ramah anak.
“Anak-anak kita ini yang nantinya akan melanjutkan pembangunan, menjadi pemimpin, dan penggerak masa depan. Jadi kita harus bina mereka dari sekarang agar menjadi manusia yang sehat secara fisik, cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual,” ungkapnya.
Sebagai penutup acara, forum anak Kaltim menyampaikan aspirasi mereka melalui pembacaan suara anak dan pertunjukan kolaboratif.
Semangat mereka mencerminkan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 yang dimulai dari tangan-tangan kecil yang dibesarkan dengan kasih, tanggung jawab, dan nilai-nilai kebangsaan.
“Mari kita jadikan Hari Anak ini bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi momentum penting untuk membina generasi penerus bangsa. Dari tangan-tangan mereka, masa depan Indonesia akan dibentuk,” tutup Noryani.