Samarinda, infosatu.co – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud menegaskan pemerataan pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama dalam masa kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Seno Aji.
Salah satu langkah konkret dalam mewujudkan komitmen tersebut adalah rencana pembangunan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di kawasan Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kutai Barat beberapa waktu lalu, Rudy menyampaikan langsung rencana itu kepada Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin.
Menurutnya, pembangunan rumah sakit di Bongan memiliki nilai strategis tinggi karena letaknya yang berada di simpul lintasan antarwilayah, baik di dalam provinsi maupun di perbatasan dengan provinsi tetangga.
“Sangat strategis kalau kita bangun rumah sakit di sekitar sana (Bongan), Pak Bupati,” kata Rudy saat berbicara di hadapan jajaran Pemerintah Kabupaten Kutai Barat dalam kunjungan kerjanya baru-baru ini.
Politikus Partai Golkar itu menyebut bahwa rumah sakit tersebut nantinya tidak hanya akan melayani masyarakat di sejumlah kecamatan di Kutai Barat, tetapi juga menjangkau wilayah Muara Muntai dan Kota Bangun di Kabupaten Kutai Kartanegara yang letaknya berdekatan.
Bahkan, dalam skala yang lebih luas, fasilitas itu juga diproyeksikan sebagai pusat rujukan kesehatan bagi warga Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, yang berbatasan langsung dengan Kutai Barat.
Untuk mendukung keberfungsian rumah sakit tersebut secara optimal, Rudy menegaskan bahwa aksesibilitas menjadi hal krusial. Ia pun berencana menyampaikan usulan peningkatan infrastruktur jalan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam waktu dekat.
“Nanti akses jalannya juga akan kita perjuangkan. Baik yang ke Kubar, ke Sotek maupun yang ke Murung Raya. Saya akan sampaikan nanti ke Pak Menteri PUPR dalam waktu dekat,” ujarnya.
Jika Pemerintah Kabupaten Kutai Barat turut memiliki rencana pembangunan rumah sakit, Rudy menyarankan agar lokasinya ditempatkan di wilayah Kecamatan Tering.
Pertimbangannya, posisi tersebut akan memberikan manfaat ganda, tak hanya bagi warga Kutai Barat, tetapi juga bagi masyarakat dari Kabupaten Mahakam Ulu.
Rencana pembangunan rumah sakit di Bongan sendiri telah melalui perhitungan awal yang cukup matang.
Lahan seluas 30 hektare akan disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Barat. Di atas tanah inilah, Pemerintah Provinsi Kaltim akan mendirikan rumah sakit bertipe B dengan kapasitas mencapai 200 tempat tidur.
Fasilitas tersebut akan dilengkapi perangkat medis, sarana penunjang lainnya, serta dukungan penuh dari para dokter dan tenaga kesehatan yang akan ditempatkan di lokasi.
“Mumpung harga tanah belum terlalu mahal Pak Bupati, jika ada areal sekitar 10 hektare mungkin kita sudah bisa mulai membangun,” harap Rudy kepada Frederick Edwin.
Tidak hanya rumah sakit, kawasan seluas 30 hektare itu juga akan ditata sebagai zona terpadu. Pemprov berencana membangun perumahan bagi tenaga medis di sekitar area rumah sakit guna menunjang kenyamanan dan kesiapsiagaan layanan kesehatan.
Saat perjalanan menuju Kutai Barat, Gubernur Rudy sempat berhenti sejenak di kawasan Simpang Tiga Resak, Kecamatan Bongan. Di tempat itu, ia mengusulkan pengembangan jalur baru yang menghubungkan langsung Bongan dengan Kelurahan Sotek di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Menurutnya, pembangunan jalan ini akan membuka konektivitas baru menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Dari Simpang Tiga Resak ke Sotek, kata Rudy, jaraknya hanya sekitar 97 kilometer.
Ia pun menilai pentingnya menjalin sinergi antara pembangunan sektor kesehatan dengan pengembangan infrastruktur wilayah. Dengan konektivitas yang baik, pelayanan kesehatan tidak hanya menjadi lebih mudah dijangkau oleh masyarakat, tetapi juga meningkatkan pemerataan pembangunan di wilayah pedalaman dan perbatasan.
Ia berharap seluruh pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, dapat bersinergi dalam menyukseskan agenda pembangunan tersebut. Pemkab Kutai Barat diminta untuk segera merampungkan penyediaan lahan agar tahapan pembangunan fisik rumah sakit dapat segera dimulai.
Langkah ini menjadi bagian dari visi besar Rudy Mas’ud dalam mempercepat transformasi layanan dasar di Kalimantan Timur, khususnya di sektor kesehatan, agar tidak lagi terpusat di kota-kota besar, melainkan merata hingga pelosok wilayah provinsi. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor : Nur Alim