
Samarinda, infosatu.co – Kebijakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur yang mewajibkan pembelian kalender kepada para siswanya tengah ramai diperbincangkan khalayak.
Meski kalender itu bertujuan sebagai media promosi sekolah, pro dan kontra tetap muncul. Orang tua atau wali murid siswa SMK tersebut mengeluhkannya. Apalagi diduga dengan disertai pemaksaan.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sani Bin Husain mengatakan bahwa tidak seharusnya satuan pendidikan dijadikan ladang bisnis. Maka, ia tidak sepakat adanya SMK di Kota Samarinda mewajibkan siswanya untuk membeli kalender.
“Terkait bisnis memasuki ruang pendidikan saya tidak setuju, kalau mau buat seperti itu jual ke orang tua langsung jangan ke siswanya karena siswa tugasnya belajar bukan posisinya sebagai konsumen,” katanya, Kamis (1/2/2024).
Menurut Sani, para siswa hanya perlu menimba ilmu, perhatian dan pembinaan dari pihak sekolah. Maka, jika adanya mitra bisnis dilakukan di sekolah tentunya hal tersebut tidak boleh untuk dilakukan.
“Kita sudah pahami bersama manusia tidak lepas dari kata bisnis, tapi kita minta bisnis jangan memasuki tiga ruang yaitu pendidikan, kesehatan dan keagamaan,” pungkasnya.