Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengeluarkan Surat Edaran Nomor 524/520/DKP3.5 terkait pelaksanaan kegiatan kurban di masa pandemi Covid-19. Hal ini dibenarkan DKPPP Bontang melalui Kabid Peternakan Eddy Forest pada Jumat (17/7/2020).
Dalam melakukan kegiatan jual beli hewan kurban di tengah pandemi ini, penjual mau pun pembeli harus memenuhi beberapa persyaratan yang berlaku seperti melakukan physical distancing.
Proses jual beli hewan kurban harus memiliki batas waktu, jarak antara satu dengan yang lainnya minimal 1 meter, penempatan fasilitas cuci tangan seharusnya mudah diakses, penjual harus memperhatikan perbedaan pintu masuk dan pintu keluar.
“Lebih bagus lagi apabila penjualan hewan kurban dioptimalkan dengan memanfaatkan teknologi dalam jaringan (daring),” ungkapnya.
Para penjual harus memperhatikan tempat penjualan hewan kurban. Dikatakan Eddy, sebaiknya dilakukan di tempat yang telah mendapat izin atau sudah melapor ke instansi terkait.
Hal yang juga harus diingat yaitu penjual atau pekerja serta calon pembeli hewan kurban harus menggunakan alat pelindung diri (APD) minimal berupa masker selama di tempat penjualan.
Penjual atau pekerja harus menggunakan pakaian lengan panjang selama di lokasi penjualan, penjual harus menggunakan sarung tangan sekali pakai saat melakukan pembersihan, seperti saat menangani kotoran hewan kurban.
“Setiap orang yang masuk dan keluar dari tempat penjualan harus melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir, namun bisa juga menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol paling kurang 70 persen,” katanya.
