
Samarinda, infosatu.co- Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Joha Fajal, berharap penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 berjalan dengan baik dan lancar.
“Kita berharap Pemilik 2024 tak lagi menimbulkan kasus meninggalnya petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang menjadi tragedi pada pemilu tahun 2019 lalu,” kata Joha Fajal.
Hal itu diungkapkannya usai Komisi I DPRD Kota Samarinda menggelar rapat dengar pendapat (RDP) membahas persiapan pemilu serentak tahun 2024, bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil(Disdikbud) serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Samarinda.
Rapat digelar di Ruang Rapat Utama Lantai 2 Sekretariat DPRD Kota Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Selasa (9/5/2023).
Joha Fajal menyampaikan pihaknya menyoroti sederet persoalan pesta demokrasi pada saat tahapan pemungutan dan perhitungan suara.
Ia meminta pihak penyelenggara dapat mengantisipasi kendala itu, termasuk fokus agar tidak kembali menimbulkan kasus petugas KPPS yang meninggal.
“Alasannya, karena ini kan serentak dan banyak, jadi kami berharap penyelenggara pemilu memastikan pelaksanaannya. Jangan lagi ada kasus KPPS meninggal seperti pemilu sebelumnya tahun 2019,” tuturnya.
Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat, kekhawatiran beban kerja yang tinggi dimiliki oleh KPPS saat ini sudah diantisipasi oleh pihak penyelenggara pemilu.
Mulai dari skema tempat pemungutan suara (TPS) maksimal memiliki jumlah tiga ratus pemilih saja tidak boleh lebih hingga pada tahapan perhitungan suara melalui skema perhitungan dua panel.
Metode tersebut nantinya akan membagi perhitungan suara antara DPR , DPD dan Presiden RI dengan DPRD tingkat dua dan tingkat satu.
“Dengan demikian, petugas KPPS juga tidak kecapean,” pungkasnya (*)