Samarinda, infosatu.co – Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Timur (Kaltim), Mohammad Sukri, menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan mendalam atas bencana alam yang melanda negeri ini.
Yang terbaru di Pulau Sumatera, khususnya di tiga provinsi: Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut).
Sukri mengatakan bahwa bencana alam merupakan peristiwa yang terjadi tanpa dapat diprediksi, sehingga membutuhkan kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan.
Ia menegaskan bahwa upaya menjaga kelestarian lingkungan harus dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah (Pemda), dan masyarakat agar tidak menimbulkan kerugian, terlebih bagi warga terdampak.
Ia mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemerintah Jawa Barat (Jabar) di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi.
Menurutnya, Kang Dedi Mulyadi (KDM) sapaan akrabnya, dinilai konsisten memperhatikan aspek lingkungan sebagai upaya pencegahan bencana seperti tanah longsor dan banjir.
Menurut Sukri, perhatian seperti ini masih jarang dilakukan oleh sebagian pemda maupun pemerintah pusat yang memiliki kewenangan lebih besar.
Hingga saat ini, Pemerintah Aceh dan Sumatera telah merilis data terbaru mengenai dampak bencana.
Dimana sebanyak 96 warga dinyatakan meninggal dunia, 71 orang masih hilang, dan 330 warga mengalami luka berat di Aceh.
Sementara itu, di Sumatera Barat sebanyak 129 warga meninggal dan 118 warga dinyatakan hilang dan Sumatera Utara sebanyak 217 warga meninggal, dan 209 warnga dinyatakan hilang akibat bencana ini.
Selain itu, proses evakuasi dan pendataan tambahan masih terus dilakukan di lapangan oleh pihak berwenang.
“Namun pada intinya, kami sangat prihatin dan turut berduka atas bencana yang terjadi di Sumatera dan Aceh,” ujar Sukri pada Senin, 1 Desember 2025.
Sukri juga menyoroti adanya aksi penjarahan yang terjadi di beberapa lokasi akibat kondisi warga yang kelaparan dan kelelahan setelah tiga hari menghadapi bencana.
Meski demikian, bantuan logistik dan obat-obatan melalui jalur laut maupun udara telah tiba di titik-titik pengungsian.
Ketua JMSI Kaltim itu juga berharap semua pihak terlibat dapat meningkatkan kesadaran serta kewaspadaan dalam menjaga lingkungan.
“Harapannya, masyarakat dan pemerintah daerah Kaltim juga pusat harus meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan bersama untuk terus menjaga lingkungan agar Kaltim tetap aman dan damai,” tutupnya.
