Samarinda, infosatu.co – Operasi perburuan empat tahanan Polsek Samarinda Kota, Kalimantan Timur (Kaltim) masih terus diperluas.
Kepolisian Resor Kota Samarinda mengerahkan tim gabungan dari berbagai satuan untuk mempersempit ruang gerak para pelarian yang sudah lebih dari tiga hari meninggalkan sel tahanan.
Langkah terbaru dilakukan dengan menyisir sejumlah titik di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Kilometer 6, Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Lokasi itu menjadi fokus setelah dua tahanan terpantau kamera pengawas warga yang merekam keduanya melintas pada siang hari.
Kapolresta Samarinda, Komisaris Besar Polisi Hendri Umar, melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Polisi Agus Setyawan, menjelaskan bahwa seluruh tim masih aktif melakukan pengejaran di lapangan.
Dua nama menjadi prioritas utama yaitu Muhammad Yusril alias Unyil, tersangka kasus pencurian dengan pemberatan, dan Krisantus Dominikus Werong Lubur alias Santos, tersangka kasus pencabulan.
Keduanya terekam CCTV di kawasan Loa Janan pada Selasa siang, 21 Oktober 2025.
“Salah satunya tim yang sedang melaksanakan kegiatan di Balikpapan sudah melaksanakan pengejaran di sana,” kata Agus, Kamis, 23 Oktober 2025.
Ia enggan menjelaskan lebih rinci lokasi dan strategi pengejaran.
Menurut Agus, pengungkapan informasi yang terlalu dini berisiko dimanfaatkan para buronan untuk melarikan diri lebih jauh.
“Ada progres-progres selanjut yang nanti kita akan sampaikan apabila nanti sudah dilaksanakan penangkapan. Kami mohon doanya dari seluruh masyarakat juga rekan-rekan semua,” ujarnya.
Rekaman CCTV memperlihatkan dua pria yang diduga Unyil dan Santos berjalan santai di pinggir jalan.
Salah satu dari mereka mengenakan hodie cokelat dan celana pendek biru, sementara yang lain memakai hodie toska dan celana panjang hitam.
Warga yang mengenali gerak-gerik keduanya segera melaporkan kepada aparat.
Polsek Loa Janan kemudian berkoordinasi dengan Polresta Samarinda untuk memastikan keberadaan mereka, namun hingga Rabu siang, 22 Oktober 2025, keduanya belum juga tertangkap.
Sementara itu, kabar baru datang dari wilayah Sambutan. Satu tahanan yang juga melarikan diri, Kahar bin Sukarno, berhasil ditangkap oleh tim gabungan Jatanras Polresta Samarinda bersama Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota pada Kamis pagi, sekitar pukul 10.00 Wita.
Ia ditangkap di Jalan Pelita 4 arah Makroman setelah beberapa hari berbaur dengan warga setempat.
Informasi dari lapangan menyebut, Kahar sempat menyamar sebagai “pak ogah” di ruas jalan rusak menuju Makroman. Ia mengatur lalu lintas dan beberapa kali meminta uang kepada pengendara yang melintas.
Aksi penyamarannya berakhir ketika warga mengenalinya dari foto yang beredar di media sosial, lalu melaporkan kepada polisi.
Dengan penangkapan Kahar, jumlah tahanan yang berhasil diamankan mencapai 11 orang dari total 15 tahanan yang kabur.
Seluruh tahanan yang tertangkap kini telah dipindahkan ke sel di Mapolresta Samarinda guna menghindari kejadian serupa.
Empat tahanan yang masih dalam pengejaran adalah Muhammad Yusril alias Unyil, warga Jalan Damai, Kelurahan Sidodamai; Krisantus Dominikus Werong Lubur alias Santos, warga Kelurahan Makroman.
Juga Chandro Nababan alias Alex, warga Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Pelabuhan; dan Suniansyah alias Suni, warga Jalan Diponegoro Gang Langgar, Kecamatan Samarinda Kota.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengetahui keberadaan para tahanan.
Polresta Samarinda menegaskan operasi pencarian tidak akan dihentikan sebelum seluruh tahanan kembali tertangkap.
