
Samarinda, infosatu.co – Pembangunan jalan darat dari Tering, Kutai Barat, menuju Ujoh Bilang, Mahakam Ulu, yang kini memasuki tahap pelaksanaan mendapat apresiasi dari DPRD Kalimantan Timur (Kaltim).
Proyek sepanjang 28,175 kilometer ini dipandang strategis dalam memperkuat konektivitas wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) dan mempercepat pemerataan pembangunan di daerah perbatasan.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, mengatakan pembangunan infrastruktur ini adalah langkah konkret dalam mengatasi ketergantungan penuh Mahulu terhadap jalur transportasi Sungai Mahakam.
Ia mengungkapkan bahwa Pemprov Kaltim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp206 miliar dalam APBD Murni 2025 untuk pembangunan jalan tersebut.
“Jalan itu sudah berproses, tender juga sudah berjalan. Saat ini mungkin sudah 80 persen persiapannya. Ini upaya konkret membuka akses darat dari Tering menuju Ujoh Bilang,” ujar Ekti, Sabtu, 26 Juli 2025.
Dengan 46 dari 50 kampung di Mahakam Ulu berada di sepanjang Sungai Mahakam, transportasi air selama ini menjadi tumpuan utama.
Namun, fluktuasi air kerap menghambat mobilitas masyarakat dan distribusi logistik, apalagi saat kemarau atau banjir ekstrem.
“Masyarakat Mahulu hidup sangat tergantung pada Sungai Mahakam. Kalau air besar banjir, kalau air kecil sangat menderita karena transportasi jadi terhambat. Idealnya air sedang terus,” ujarnya.
Menurut Ekti, kondisi ini menyebabkan lonjakan harga bahan pokok di wilayah pedalaman seperti Long Pahangai dan Long Apari.
Ia berharap, akses darat dapat menjadi solusi agar distribusi barang berjalan lancar dan harga kebutuhan pokok lebih terjangkau.
Pembangunan jalan ini dibagi ke dalam empat segmen, masing-masing didanai sekitar Rp50 hingga Rp53 miliar.
Karena jalan ini berstatus non-status, pembiayaan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten secara simultan.
Ruas Sta 0–10 km dikerjakan pemerintah pusat (APBN), Sta 10–41 km oleh Pemprov Kaltim (APBD), Sta 41–117 km kembali ke pusat, dan Sta 117–136 km ditangani Pemerintah Kabupaten Mahulu. Total panjang jalan mencapai 136 km dari Tering ke Ujoh Bilang.
Ekti menilai pembangunan jalan ini bukan hanya solusi jangka pendek terhadap logistik, tetapi juga bagian dari strategi besar pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Ia memastikan DPRD akan terus mendukung penuh proyek ini agar berjalan sesuai rencana.
“Kami dari DPRD akan terus mensuport pemerintah provinsi agar pembangunan ini berjalan lancar. Akses darat yang memadai akan sangat membantu menekan harga kebutuhan pokok dan mempercepat pembangunan,” pungkasnya.