Samarinda, infosatu.co – Kota Samarinda berusia ke-353 tahun tepat pada Kamis (21/1/2021) ini. Usia yang terbilang tua ini seharusnya mampu memotivasi masyarakatnya dalam bergotong-royong membangun Samarinda jadi lebih baik lagi mulai dari segi infrastruktur, SDM dan lainnya.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang sangat yakin jika ke depan kota tercinta Samarinda bisa lebih baik lagi pembangunannya.
Diakhir masa jabatannya, ia mengajak semua masyarakat untuk mendukung visi misi wali kota yang akan menggantikannya.
Tentu saja, ia berharap agar wali kota terpilih bisa membangun Samarinda lebih maju, menuntaskan banjir di Kota Tepian ini. Harapan Jaang, sama dengan harapan masyarakat semua.
“Apa saja yang menjadi keinginan, harapan dan keluhan masyarakat. Semoga 5 tahun ke depan bisa dituntaskan oleh Andi Harun dan Rusmadi Wongso. Harapannya terkait normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) dan banjir. Sekarang memang jalannya pelan karena banyak model kebijakan,” paparnya.
Kata dia, di zaman wali kota sebelumnya. Pemkot masih bisa membeli rumah dan ada biaya pemindahan atau relokasi. Kalau saat ini tidak boleh lagi, maka ini menjadi salah satu kendala pemkot.
“Alhamdulillah sekarang ini segmen dekat rujab, segmen perniagaan dan segmen Pasar Segiri sudah kita lakukan. Bahkan beberapa hari lalu, segmen perniagaan sudah kita resmikan,” katanya.
Ia mengaku bahwa dukungan masyarakat terkait normalisasi SKM itu sangat berarti sekali. Sehingga karang mumus bisa diperlebar kembali, bisa dikeruk, dinormalisasi agar arus air SKM lancar dan daya tampungnya bertambah banyak.
“Saya yakin wali kota terpilih membuat program tersebut menjadi program prioritas daerah, kita doakan semoga sukses. Untuk Sekretaris Daerah (Sekda) sebagai birokrasi tertinggi di Pemkot Samarinda, saya harap mampu menggerakkan seluruh OPD sampai ke tingkat bawah, menggerakkan seluruh potensi yang ada untuk memberikan dukungan pada wali kota yang baru,” ucapnya.
Diakhir perbincangan, Jaang menyampaikan pesannya untuk masyarakat Kota Samarinda agar tetap kompak, guyub dan selalu menjaga kebersamaan.
“Kita boleh datang dari mana saja, tapi kita tetap warga Samarinda. Satu bagian sebagai keluarga besar, mari bersama membangun Kota Tepian. Jangan sampai terjadi pertikaian segala macam yang membuat kota kita menjadi tidak kondusif,” tutupnya. (editor: irfan)