Samarinda, Infosatu.co – Perjuangan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor terhadap nasib dan masa depan tenaga honor terus ia lakukan bahkan hingga saat ini.
Berbagai upaya, mulai dari bertemu menteri, bahkan mengatakan langsung kepada Presiden Joko Widodo saat Rakernas APPSI pekan lalu di Balikpapan sudah ia dilakukan.
Kali ini, Isran berharap, Sidang Perhimpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) yang akan dilaksanakan di Gedung Prof H Masjaya Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Sabtu (11/3/2023) itu menghasilkan pandangan brilian termasuk persoalan tenaga honor.
“Besok, mudah-mudahan sidang Himpuni menghasilkan pandangan-pandangan yang brilian. Tolong dibahas dan berikan kami rekomendasi tentang tenaga honor pemerintah,” kata Isran pada welcome dinner peserta Sidang Tahunan Majelis Utama Himpuni di Pendopo Odah Etam, Jumat malam (10/3/2023).
Orang nomor satu Benua Etam itu menjelaskan, secara keseluruhan ia memperkirakan jumlah tenaga honor di Indonesia mendekati angka 3 juta orang dengan masing-masing hidup bersama satu istri/suami dan tiga anak.
Sehingga, secara keseluruhan sedikitnya sekitar 12 juta penduduk Indonesia hidupnya sangat bergantung kepada negara.
“Ada 12 juta orang yang hidup dari pendapatan sebagai tenaga honorer. Kalau ini dihapus, dihentikan, maka orang miskin akan bertambah banyak di republik ini,” sindirnya.
Sementara, ia menyebut pemerintah belum mampu menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang di luar pemerintahan.
Ketua Umum APPSI itu mengaku dirinya sudah beberapa kali bertemu Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, dan ia yakin Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas tidak akan menghapus tenaga honor.
“Saya kira tidak akan dihapus. Honorer akan eksis sampai dengan mereka pensiun,” canda Isran.
