Samarinda, infosatu.co – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sani Bin Husain mengapresiasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tepian yang mencapai angka 82,3 persen pada tahun 2023.
Angka tersebut tercatat paling tinggi se-Kalimantan Timur (Kaltim) yang hanya mencapai angka 78,2 persen. Tidak hanya itu, IPM Samarinda masuk dalam tiga besar nasional, setelah Jakarta dan Yogyakarta. Namun demikian, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) pada angka 52,5 persen.
Menyikapi hal tersebut, Sani Bin Husain mengatakan bahwa IPP berkaitan dengan IPM. Jika IPM Samarinda lebih tinggi daripada kabupaten/kota lain seharusnya IPP-nya juga tinggi. Namun, tidak demikian yang terjadi.
“IPM Samarinda lebih tinggi dari seluruh Kota Kabupaten. Saya mengira, IPP Samarinda lebih tinggi dari seluruh kabupaten/kota di kaltim,” katanya.
Menurut Sani, ketika IPP Kaltim rendah maka hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Dengan demikian diharapkannya, IPP Kaltim tidak boleh rendah lantaran banyak beasiswa yang disediakan.
“Masalah IPP Kaltim rendah itu tanggung jawab provinsi seharusnya tidak boleh terjadi, karena beasiswa sudah banyak. Uangnya sudah banyak cuma Silpa-nya besar Rp2 triliun,” jelasnya.
Selain itu pun Sani menekankan agar peningkatan IPP menjadi kewajiban Pemprov Kaltim. Menurutnya, tidak ada kewenangannya dalam mengurus masalah tersebut
“Saya pikir efektivitas pemerintah provinsi, tapi saya tidak bisa komentari karena bukan kewenangan saya,” tandasnya.
