Samarinda, infosatu.co – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendorong pemerintah daerah untuk segera membuka pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, terutama bagi daerah pelosok yang susah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Tolong bagi pemda untuk membuka sekolah-sekolah yang paling sulit melakukan PJJ. PTM juga dilakukan dengan protokol kesehatan dan kapasitas 50 persen,” katanya beberapa waktu lalu.
Bukan tanpa sebab, namun ia merasa khawatir jika terjadi learning loss pada peserta didik. Learning loss adalah fenomena di mana sebuah generasi kehilangan kesempatan menambah ilmu karena ada penundaan proses belajar mengajar.
Hal ini mendapatkan tanggapan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda Asli Nuryadin saat dihubungi infosatu.co melalui telepon seluler, Selasa (26/1/2021).
“Saya sependapat dengan Mendikbud, makanya kita proses dari beberapa bulan yang lalu sampai keluar kebijakan dari pak wali kota saat itu. Walaupun belum sempat diterapkan yang 50 persen untuk kuning dan 25 persen untuk oranye,” jelasnya.
Itu artinya, Asli mendukung permintaan Mendikbud. Namun kembali lagi jika ini merupakan kebijakan dari kepala daerah. Ia mengaku bahwa SKB 4 menteri itu merupakan perpanjangan tangan dari presiden.
“Menkes sudah setuju, Menag juga sudah setuju, Mendagri juga setuju dan Mendikbud juga sudah setuju. Terakhir kan keputusan pemda, kalau dibuka juga tergantung dari orang tua. Jika orang tua tidak setuju, maka tidak perlu turun. Jika mau turun ya silakan, kira-kira seperti itu gambarnya. Akhirnya, tergantung orang tua mengizinkan anaknya atau tidak,” urainya.
Lanjutnya, jika kepala daerah siap maka ia juga akan siap melaksanakan itu, namun ia tidak buru-buru dan semua intinya benar-benar dipersiapkan dulu. Makanya dicoba dulu 14 sekolah yang akan dibuka ini.
“Dari 310 sekolah yang ada baik itu swasta maupun negeri dari tingkat TK, SD dan SMP, kita coba dulu 14 sekolah ini. Mudah-mudahan menjadi percontohan sehingga nanti bisa ditambah, tapi kalau misalnya terjadi sesuatu mungkin akan kita tutup lagi,” ucapnya.
Paling lambat PTM akan dibuka satu bulan lagi, namun bisa saja setengah bulan lagi sudah dibuka. Karena Asli harus meyakinkan teman-teman yang ada di sekolah benar-benar siap, jangan sampai tidak siap dengan protokol kesehatan.
“Dan yang paling penting adalah guru harus sehat, kelas juga harus disemprot diawal dan kalau memungkinkan gurunya juga dites. Sekarang ini kita hanya membicarakan kesiapan mereka semua dulu, nanti akan kita bahas lebih lanjut lagi,” tutupnya. (editor: irfan)