infosatu.co
NASIONAL

Ini Ciri Khas Batik Pandjatanmas Cilacap

Agus Salim saat mengawali membatik dengan membuat motif (ngemal). (foto: Awan)

Cilacap, infosatu.co – Berbicara batik pasti mempunyai ciri khusus, hal ini agar masyarakat atau pecinta batik lebih memahami ciri khas tersebut.

Proses pencucian batik setelah pewarnaan.

Adalah Agus Salim (29) pemuda Dusun Surowani Desa Kawunganten Lor Kecamatan Kawunganten yang baru kurang lebih setahun menggeluti dunia perbatikan.

“Kurang lebih setahun, pada awal 2019, saya mulai mencoba menggeluti batik, yang awalnya pada waktu itu ada pelatihan membatik yang diselenggarakan oleh pemerintah dengan peserta sekitar 100 orang”, ucapnya awal menceritakan kepada infosatu.co, Jumat (13/8/2021).

Menurut Agus, dirinya langsung memanfaatkan ilmu batik hasil dari pelatihan tersebut hingga sekarang.

“Baru sekitar 50 buah batik yang saya produksi, sejak saya mengikuti pelatihan dan sudah terkirim di kota-kota besar di Indonesia,” terangnya.

“Masalah kendala kalau menurut saya itu relatif, umumnya pemasaran menjadi kendala bagi kebanyakan orang usaha, karena banyaknya pesaing jadi harus lebih jeli lagi dalam menggaet konsumen dalam pemasarannya khususnya saya yang dalam pemasaran produksi batik ini melalui sosial media (Sosmed)”.

“Anti mainstream merupakan ciri khas dari batik saya, yang saya beri nama batik Pandjatanmas. Maksud dari anti mainstream ini yaitu setiap batik pasti mempunyai punya ciri khas, nah untuk batik Pandjatanmas ini mempunyai ciri khasnya bahwa saya lebih suka membatik dengan ciri seperti tandangan atau motif asal. Dari situ orang akan lebih mengenal batik Pandjatanmas dengan corak atau motif begini,” jelasnya.

Agus Salim mematok harga produksi batiknya kisaran Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta, mengingat proses pembuatannya memakan waktu 2 sampai 3 hari.

“Harga saya patok mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1juta. Untuk batik tulis minimal harga Rp 350 ribu. Kebanyakan konsumen memesan batik Pandjatanmas sesuai dengan motif yang diinginkan pemesan, kita buatkan,” ujarnya.

Batik Pandjatanmas produksi Agus ini, sudah banyak digandrungi pecinta batik dan menurutnya paling jauh pengiriman di Indonesia timur tepatnya dari Papua.

“Ke depan, semoga batik Pandjatanmas lebih maju, dapat mengangkat nama desa dan tentunya membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar,” pungkasnya.(editor: irfan)

Related posts

Polres Pasuruan Konferensi Pers Ungkap Jaringan Kampung Narkoba dan TPPU Rp3 Miliar

Zainal Abidin

Prof DR Haidar Nasir: Unisma 45 Bekasi Dialihkelola Menjadi Universitas Muhammadiyah Indonesia

Nur Alim

Kapolres Probolinggo Pastikan Penanganan Maksimal Laka Bus di Jalur Bromo

Zainal Abidin

Leave a Comment

You cannot copy content of this page