Penulis: Lydia – Editor: Achmad
Samarinda, infosatu.co – Ikan lokal seperti Papuyu, Biawan dan Gabus semakin langka di Kukar. Kelangkaan ini menjadi perhatian utama DPRD Kutai Kartanegara. Pasalnya kelangkaan ini akan berdampak dikemudian hari, seperti musnahnya ikan lokal di perairan Mahakam.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kukar Betaria Magdalena mengungkapkan, bahwa Kukar menghasilkan 2 jenis ikan, yaitu di laut dan sungai.
“Untuk ikan laut, Kukar mendapatkannya di daerah Samboja, dan yang saat ini menjadi perhatian kami adalah, ikan nila di perairan sungai lebih banyak jumlahnya, jadi semacam ikan predator,” urainya di lantai 3 Gedung D DPRD Kaltim, Selasa (21/1/2020).
Menurutnya saat ini, ikan lokal yang justru dari perairan Mahakam malah berkurang, dan ikan Nila bertambah banyak.
“Kita mencari solusi itu bersama DPRD Provinsi Kaltim, mungkin, ikan Nila ini harus dibuatkan tambak dan jangan melepasnya secara liar, agar tidak memakan ikan lainnya,” ujar politisi PDIP ini.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang mengatakan bahwa, disana ada program melepaskan ikan Nila, dalam jumlah banyak diperairan Kukar.
“Sehingga menjadi kompetitor merebut makanan dengan ikan lokal, dan mengakibatkan kelangkaan,” jelasnya pada awak media.
“DPRD Kukar meminta dari sisi pengawasan, karena pengawasan ada di provinsi Kalimantan Timur. Pengawasan terhadap pola penangkapan ikan, dengan mendirikan unit pelayanan terpadu untuk pengawasan disana,” tegasnya.