Kukar, infosatu.co – Peringatan Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah di Desa Prangat Selatan, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) berlangsung khidmat dan lancar.
Kegiatan ibadah dan penyembelihan hewan kurban yang tersebar di berbagai lingkungan RT menjadi gambaran kuatnya partisipasi masyarakat dalam menjalankan nilai-nilai keagamaan sekaligus kepedulian sosial.
Kepala Desa Prangat Selatan, Sarkono, menyampaikan bahwa pelaksanaan salat Iduladha di wilayahnya digelar di tiga titik utama.
Yaitu Masjid Nurul Huda di RT 13, Masjid Al Mukminin di RT 04, dan Masjid Riyadu Sholikhin di RT 09.
Ketiga lokasi ini menjadi pusat pelaksanaan ibadah, menyesuaikan dengan sebaran penduduk yang padat serta semangat warga untuk merayakan hari besar keagamaan ini secara berjamaah.
“Alhamdulillah, rangkaian Hari Raya Iduladha di desa Prangat Selatan berjalan lancar. Antusias warga sangat tinggi, baik dalam beribadah maupun dalam melaksanakan kurban,” ujar Sarkono kepada infosatu.co melalui telepon seluler pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Tahun ini, jumlah hewan kurban yang disembelih di Desa Prangat Selatan mencapai 19 ekor sapi dan 3 ekor kambing.
Proses penyembelihan dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat di masing-masing lingkungan RT, mengikuti prinsip desentralisasi partisipatif agar pemerataan distribusi daging kurban bisa terjamin.
Rinciannya, di RT 01 disembelih satu ekor sapi; RT 02 sebanyak tiga ekor sapi; RT 03 satu ekor sapi; RT 06 satu ekor sapi; RT 07 dua ekor sapi dan satu ekor kambing.
Juga di RT 12 tiga ekor sapi; RT 13 dua ekor sapi dan satu kambing; RT 14 tiga ekor sapi; RT 15 dua ekor sapi; dan RT 16 satu ekor sapi.
Sarkono menilai tren peningkatan jumlah hewan kurban dari tahun ke tahun merupakan indikasi positif atas tumbuhnya kesadaran spiritual masyarakat dalam memahami esensi ibadah kurban.
Tidak hanya sebagai simbol ketakwaan, tetapi juga bentuk solidaritas sosial yang konkret melalui berbagi kepada sesama.
“Kesadaran umat Muslim di desa kami makin memahami hakikat berkurban sebagai bagian dari ibadah. Ini adalah upaya berbagi dan juga sekaligus mendukung peningkatan gizi masyarakat, terutama bagi keluarga-keluarga yang kurang mampu,” jelas Sarkono.
Tak hanya soal ibadah kurban, tahun ini Desa Prangat Selatan juga mengirimkan enam orang warganya untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Sarkono menilai keberangkatan tersebut menjadi bukti nyata keberkahan dan kesungguhan warga dalam menjalankan rukun Islam secara paripurna.
Lebih lanjut, Sarkono mendorong agar momen tahunan Iduladha dapat dimaknai secara lebih luas oleh warga, khususnya dalam melihat potensi ekonomi dari sisi peternakan.
Ia menilai penyediaan hewan kurban bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan, terutama mengingat ketersediaan pakan alami seperti rumput yang melimpah di sekitar desa.
“Iduladha jangan hanya dijadikan seremoni tahunan. Masyarakat perlu menangkap momentum ini sebagai peluang usaha, misalnya beternak sapi jantan khusus untuk kebutuhan kurban,” katanya.
“Ini sangat potensial karena ketersediaan rumput sebagai pakan ternak cukup melimpah di alam kita,” ujarnya.
Ia juga berharap semangat berbagi yang diwujudkan melalui kurban bisa menjadi kebiasaan harian warga, tidak terbatas hanya saat hari raya.
Menurutnya, nilai-nilai sosial seperti tolong-menolong dan peduli terhadap sesama adalah pondasi utama dalam membangun desa yang sejahtera dan berkeadilan.
Menutup pernyataannya, Sarkono mengajak seluruh warga untuk terus menjaga semangat gotong-royong dan berharap agar tahun depan mereka bisa kembali merayakan Iduladha dalam suasana yang lebih baik.
“Semoga Allah SWT mempertemukan kita kembali pada Iduladha tahun depan, dan semoga makin banyak warga yang terpanggil menjadi tamu Allah untuk menunaikan ibadah haji,” pungkasnya. (Adv)
