Bontang, infosatu.co – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen untuk terus memberdayakan sumber daya manusia (SDM) dan inovasi berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Komitmen itu kembali ditegaskan oleh Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo dalam peringatan HUT-47 perusahaan tersebut.
Peringatan HUT ke-47 ini bertajuk Inspiring Generations, Creating Opportunities. Dalam hal ini, fokus Pupuk Kaltim berfokus adalah pengembangan kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi karyawan. Selain itu, menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kolaboratif.
“Kami tidak hanya fokus pada produksi tetapi juga pada pengembangan SDM sebagai salah satu pilar utama keberlanjutan perusahaan,“ ujar Soesilo, Sabtu (7/12/2024).
“Dengan langkah strategis yang diterapkan, kami berupaya menciptakan individu-individu yang mampu menghadapi tantangan masa depan sekaligus mendukung pertumbuhan perusahaan dan pembangunan bangsa secara berkelanjutan,” lanjutnya.
Upaya itu membuahkan hasil maksimal, Sepanjang tahun 2024, Pupuk Kaltim telah mencatat berbagai pencapaian penting. Hal ini termasuk diresmikannya pabrik Amonium Nitrat pertama di Indonesia pada Februari dan revitalisasi beberapa pabrik lain.
Langkah-langkah ini berhasil meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi secara signifikan. Hal ini sekaligus mendorong keberlanjutan operasional dan memperkuat posisi perusahaan di dunia industri.
Untuk memastikan keberhasilan jangka panjang, Pupuk Kaltim telah mengimplementasikan sejumlah langkah strategis.
Upayanya termasuk perencanaan suksesi posisi perusahaan dan penyesuaian struktur organisasi, identifikasi talenta terbaik melalui program talent acquisition. Selain itu, pelatihan dan pengukuran kinerja.
“Seiring dengan tujuan utama kami dalam mendukung ketahanan pangan nasional, Pupuk Kaltim terus berupaya memperkuat kompetensi SDM melalui program-program strategis yang mendukung pertumbuhan individu dan organisasi,” jelas Soesilo.
Inisiatif pelatihan yang dijalankan telah berhasil memperkuat kompetensi karyawan di berbagai bidang. Salah satu program unggulan Pupuk Kaltim adalah Operator Development Program (ODP).
Program ini dirancang untuk meningkatkan daya saing perusahaan melalui pengembangan kemampuan teknis dan profesional operator.
ODP juga dilengkapi dengan kurikulum komprehensif yang terintegrasi dengan proses sertifikasi. Hal ini memastikan setiap peserta memiliki peluang untuk mengembangkan karier mereka secara profesional.
Selain itu, Pupuk Kaltim juga terus berinovasi dalam pengembangan kompetensi yang mendukung transformasi hijau.
Langkahnya mencakup inisiatif seperti dekarbonisasi, revamping ammonia, dan implementasi prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG).
Inovasi ini menjadi bagian penting dari upaya perusahaan untuk memastikan keberlanjutan bisnis yang selaras dengan kebutuhan lingkungan.
“Melalui pengembangan kompetensi dan inovasi berkelanjutan, Pupuk Kaltim menegaskan peran strategisnya tidak hanya sebagai produsen pupuk, tetapi juga sebagai pelopor transformasi hijau di industri pupuk dan petrokimia,” terang Soesilo.
“Langkah ini menunjukkan komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan dan dampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Perjalanan Pupuk Kaltim dalam mengembangkan sumber daya perusahaannya dan inovasi berkelanjutan berhasil mendapat apresiasi baik di tingkat nasional dan internasional.
Berbagai penghargaan telah diraih, Mulai dari penghargaan perusahaan terbaik dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, Paritrana Awards dari BPJS Ketenagakerjaan, dan Rintisan Teknologi Awards dari Kementerian Perindustrian RI.
Penghargaan ini semakin memperkuat posisi Pupuk Kaltim sebagai perusahaan yang berkomitmen pada keunggulan dan keberlanjutan.
“Sebagai pelopor transformasi hijau dalam industri pupuk dan petrokimia, kami menegaskan pentingnya inovasi berkelanjutan,” ucapnya.
“Kami mengajak seluruh karyawan untuk terus mengasah keterampilan, menjawab tantangan masa depan, dan mendukung inisiatif keberlanjutan yang akan menciptakan dampak positif bagi generasi mendatang dan lingkungan global,” pungkas Soesilo.