
Samarinda, infosatu.co – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Husni Fahrudin menyoroti potensi besar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pengelolaan alur sungai di Kalimantan Timur, khususnya Sungai Mahakam.
Menurut pria yang sering disapa Ayyub, selama ini Kaltim belum mendapatkan pemasukan yang layak dari aktivitas ekonomi di sungai, sementara pihak lain seperti Pelindo meraih keuntungan yang sangat besar.
“Selama ini kita bisa dibilang nol pemasukan dari situ, padahal kalau kita lihat dari penggolongan dan aktivitas yang dikelola Pelindo, itu bisa menghasilkan puluhan miliar setiap bulan,” ungkapnya Senin, 26 Mei 2025.
Ayyub menegaskan jika alur Sungai Mahakam dapat dikelola langsung oleh pemerintah daerah melalui Perusahaan Daerah (Perusda), potensi yang bisa digali sangat besar dan berkelanjutan.
Ia memperkirakan PAD yang dapat diperoleh dari sektor tersebut bisa mencapai ratusan miliar rupiah setiap bulan, bila dikelola secara profesional dan transparan.
“Kalau kita bisa ambil alih pengelolaan Sungai Mahakam, saya yakin potensi PAD-nya bisa mencapai ratusan miliar rupiah setiap bulan. Ini bukan angka yang mengada-ada, karena sudah ada contoh nyata dari hasil yang diraih pihak lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, langkah awal untuk merealisasikan hal tersebut adalah mendorong komunikasi dan kerja sama intensif antara DPRD Kaltim, Pemprov Kaltim dan Kementerian Perhubungan.
Termasuk dalam hal ini adalah pengalihan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dari pihak swasta ke pemerintah daerah.
Ia menekankan pengelolaan ini tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga kedaulatan daerah atas aset strategis.
“Ini bukan hanya soal uang, tapi juga kedaulatan daerah. Kita tidak ingin aset sebesar ini hanya dinikmati segelintir pihak. Harusnya kembali untuk masyarakat Kaltim,” tegasnya.
Ia pun berharap, dalam waktu dekat ada langkah konkret dari pemerintah provinsi dan pusat agar pengelolaan sungai benar-benar menjadi sumber kesejahteraan bagi rakyat di Benua Etam.