Bontang, infosatu.co – Terdata ada 64 ribu peserta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan sebagai penerima bantuan subsidi Rp 600 ribu selama 4 bulan dari Pemerintah Pusat.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang Muhammad Romdhoni mengatakan program ini mensyaratkan peserta dengan gaji dibawah Rp 5 juta yang aktif hingga bulan Juni 2020. Jika peserta keluar pada bulan Juli dan Agustus, mereka tetap akan mendapatkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah.
“Kami sudah telekonferensi bersama presiden untuk memberikan BSU bagi mereka yang telah terdata. Tentu saja syaratnya yakni mereka yang upahnya di bawah Rp 5 juta dan aktif di Juni. Jika di Juli atau pun Agustus keluar akan tetap dapat BSU ini,” jelasnya di Kantor BPJS Ketenagakerjaan, Kamis (27/8/2020).
Pemerintah memberikan subsidi Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan yakni di September, Oktober, November dan Desember dengan dua kali pencairan.
“Pencairan pertama diawal September sebesar Rp 1,2 juta. Pencairan selanjutnya diawal November sebanyak Rp 1,2 juta. Saya tidak bisa menjanjikan tanggalnya karena ini tugas Menteri Ketenagakerjaan, kami hanya penyedia data serta memberikan validitas kepada tenaga kerja dan nomor rekeningnya,” urainya.
Disinggung terkait berapa banyak peserta yang terdata di Bontang dan Kutim. Romdhoni mengatakan ada sekitar 64 ribu yang sudah terdaftar memenuhi syarat, upahnya dibawah Rp 5 juta dan nomor rekeningnya sudah terverifikasi.
“Peserta yang terdaftar di Bontang sendiri sebanyak 25 ribu. Lebih banyak di Kutim karena daerahnya luas, ada sekitar 18 kecamatan sedangkan di Bontang hanya 3 kecamatan saja,” katanya.
Ditanya berapa banyak perusahaan yang mendaftarkan karyawannya. Ia menyatakan ada sekitar 986 perusahaan di Bontang dan Kutim.
“Perusahaan di Bontang hanya sekitar kurang lebih 350 perusahaan. Perusahaan di Bontang sedikit, banyak perusahaan skala mikro di sini. Kalau perusahaan menengah besar sudah 100 persen mendaftarkan diri,” tegas Romdhoni.
Informasi yang diterima infosatu.co, penyaluran BSU ini bisa dikatakan bertahap. Ada sekitar 2,5 juta data yang sudah menerima BSU dari 15,7 juta data yang masuk ke Kementerian Tenaga Kerja.