Samarinda, infosatu.co – Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Hasanuddin Mas’ud menerima gelar Kehormatan dari Kerajaan Balanipa Mandar dalam sebuah prosesi adat yang berlangsung khidmat di Ruang Olah Bebaya Kantor Gubernur pada Minggu, 4 Mei 2025 malam.
Penghargaan adat tersebut diberikan langsung oleh Arajang Balanipa, Bau Arifin, selaku pemimpin adat tertinggi. Hasanuddin, yang akrab disapa Hamas, dinobatkan sebagai “Bamba Manurung” sebuah gelar yang sarat makna dan hanya diberikan kepada tokoh yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam menjaga dan merawat nilai-nilai adat serta menjalin persaudaraan antar daerah.
Acara ini diinisiasi oleh Badan Pengurus Cabang Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (BPC-KKMSB) dan turut dihadiri oleh Ketua Umum Kerukunan Keluarga Mandar, Prof. Masjaya, para tokoh adat, tokoh perempuan, serta anggota keluarga besar I Manyambungi Todilaling dari berbagai wilayah di Kaltim.
Hamas menekankan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah dinamika zaman. Ia mengutip tema acara “Manus Siparappe, Malilu Sipaingarang, Ra’ba Sipakedde” yang menurutnya merupakan pesan mendalam tentang solidaritas, saling mengingatkan, dan menjaga kehormatan bersama.
“Saya merasa terhormat atas gelar ini. Ini bukan hanya kehormatan pribadi, tapi juga amanah untuk terus menjalin silaturahmi dan menjaga nilai-nilai adat yang menjadi akar budaya kita,” ungkapnya.
Ia pun berharap agar generasi muda Mandar, khususnya yang berada di Benua Etam terus melestarikan budaya leluhurnya.
Untuk mendukung hal tersebut, Hamas mengusulkan pembangunan asrama Mandar di Kaltim sebagai wadah penguatan identitas dan kebersamaan anak-anak muda Mandar yang menuntut ilmu di wilayah ini.
“Kita perlu memberikan ruang bagi generasi muda untuk tetap terhubung dengan akar budayanya, meski berada jauh dari kampung halaman,” ujarnya.
Selain itu, mendorong peningkatan kerja sama antara Pemerintah Sulawesi Barat dan Pemerintah Provinsi Kaltim, khususnya dalam sektor pangan.
Ia sampaikan, kerja sama ini bisa dilakukan melalui perusahaan daerah guna memperkuat ketahanan pangan dan membuka peluang ekonomi antar wilayah.
“Sulbar sebagai daerah penghasil beras punya potensi besar. Ini bisa kita sinergikan dengan kebutuhan di Kaltim,” tutupnya.
