infosatu.co
Info Haji

Haji Ramah Lansia 2023 Layanan Sukses Petugas Siaga

Bandung – H. Yaqut Cholil Qoumas Ketua Kementerian Agama (Kemenag) memberikan perhatian besar terhadap para jamaah lansia dengan tema ‘Haji Ramah Lansia’. Dalam pelaksanaan haji tahun ini, mereka menjamin bahwa para jemaah lansia tidak perlu merasakan rasa khawatir, takut, atau ragu sedikit pun.

penyelenggaraan haji 2023 telah menunjukkan bahwa layanan Haji Ramah Lansia adalah sebuah keniscayaan. Model dan sistem layanan baru ini telah terbukti banyak memberikan kemudahan, kebaikan, ketenangan, dan kenyamanan bagi puluhan ribu jamaah lansia Indonesia.

Pelayanan Haji Ramah Lansia

Menurut Anggota Tim Pengawas PPIH Arab Saudi 1444 H Inspektorat Jenderal Kemenag, Wibowo Prasetyo, semua jamaah mendapatkan pelayanan yang tak terputus.

Sejak di tanah air, di embarkasi, bandara keberangkatan, di dalam pesawat saat penerbangan, di bandara kedatangan, hotel di Makkah, Madinah, Arafah, Muzdalifah, Mina dan hingga di debarkasi saat kembali ke Tanah Air.

“Saya menyaksikan sendiri begitu optimal dan besar manfaat dari kebijakan baru yang dicetuskan Menteri Agama. Di asrama haji, jamaah yang lansia mendapat layanan prioritas seperti ketika menjalani pemeriksaan dokumen, kesehatan, masuk kamar dan lain sebagainya,” ujar Wibowo dalam keterangannya, Jumat (21/7/2023).

Petugas Siaga Memantau dan Mendampingi

Ketika akan naik pesawat, selalu ada petugas kloter yang siaga memantau dan mendampingi mereka. Hal ini pun membuat jamaah terlihat lebih tenang sekaligus merasa sangat terhargai. 

Terlihat saat jamaah tiba di Arab Saudi, baik yang masuk lewat Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah (gelombang 1) dan Bandara King Abdul Aziz Jeddah (gelombang kedua). Di dua Bandara ini jamaah banyak yang lelah, karena sebelumnya menjalani penerbangan panjang. Beberapa jamaah lansia pun menjadi kerepotan untuk berjalan.

“Mereka, baik petugas laki-laki atau perempuan, tampak cekatan mendampingi, menuntun, bahkan tak sedikit yang membopong dan menggendong jamaah lansia. Sebagian lagi membantu mengambilkan makanan, menyuapi, mengantar ke toilet, bahkan membersihkan kotoran mereka saat buang hajat,” papar Wibowo.

“Bayangan jemaah akan kerepotan pun berubah menjadi kemudahan bahkan rasa persaudaraan,” katanya. 

Petugas Memudahkan Mobilisasi Jamaah

Setiba di hotel, kata dia, para jamaah lansia juga tak henti disambut hangat petugas sektor. Oleh petugas, jamaah dengan aktivitas terbatas berposisikan di kamar khusus, seperti di dekat lift.

Ini bertujuan untuk memudahkan mobilisasi, pemantauan, pemeriksaan kesehatan dan lainnya. Ketika jamaah akan meninggalkan kamar, maka petugas sektor juga memastikan para jamaah lansia bisa ikut turut serta, entah harus petugas kawal atau menaikkan dengan kursi roda dan lain sebagainya.

Saat memasuki fase puncak, kata dia, yakni di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), dirinya sengaja menyempatkan berkeliling ke tenda-tenda jemaah dan menemukan banyak jemaah lansia bisa beribadah dengan baik. 

Hal ini, kata dia, lagi-lagi karena di setiap maktab, telah disiapkan banyak petugas yang khusus untuk mengawal mereka. Maka meski sudah uzur, mereka tidak lagi kesusahan untuk ke toilet, makan, minum, berdoa dan lain sebagainya.

“Meski uzur atau sakit, rukun ibadah haji juga tak sedikit pun terlewatkan. Ini karena ada petugas khusus yang membantu mereka seperti melakukan safari wukuf bagi jemaah sakit. Demikian pula, ada beberapa petugas yang khusus untuk menjalani badal (pengganti),” katanya.

Petugas Haji Rela Menggendong Jamaah

Wibowo mengatakan, yang membuat ia sangat terharu, banyak petugas haji yang rela menggendong jemaah lansia saat berangkat atau pulang melempar jumrah. Bahkan tidak hanya di waktu malam, petugas itu juga sering menggendong jamaah di bawah terik matahari.

Menurutnya, banyaknya dokumen-dokumen yang tersebar di berbagai media massa atau media sosial selama ini telah menguatkan bukti bahwa kehadiran petugas layanan lansia itu nyata.

Keberadaan mereka yang bekerja sangat profesional karena menjadi bimbingan teknis dan sejumlah pelatihan plus didukung dengan berbagai fasilitas khusus seperti kursi roda, kruk, tongkat, walker hingga golf car sangatlah bermanfaat.

“Kita tahu, sejatinya jamaah lansia tak kali ini saja ada. Namun melihat begitu besarnya kuota tahun ini, yakni 229.000 orang dan jumlah jamaah lansia pada hampir 70.000 orang. Maka keputusan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang membuat tema dan layanan dan khusus adalah sebuah terobosan besar,” paparnya. 

Pendampingan dan Perlindungan Terhadap Warga

Haji Ramah Lansia, kata dia, menunjukkan negara hadir sepenuhnya untuk memberikan pelayanan, pendampingan dan perlindungan terhadap warganya. Haji Ramah Lansia juga membangun bersama dan mewujudkan jamaah agar tetap sehat, aktif, dan mandiri.

Yang tak kalah penting dan sangat berharga Haji Ramah Lansia ini menjadi bukti. Bahwa Indonesia memiliki nilai-nilai bangsa yang sangat luhur dan istimewa. Yakni kegotongroyongan, kebersamaan, penghormatan, persaudaraan, dan persatuan.

Related posts

Kemenag Samarinda Tunggu Regulasi Pembatasan Usia Jemaah Haji

Emmy Haryanti

Kemenag Rejang Lebong Sambut Kepulangan Haji Tambahan

Mundzir

Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Pembicaraan Damai Ukraina-Rusia

Mundzir

Leave a Comment

You cannot copy content of this page